Jadi Barang Langka, Minyak Goreng Murah Rp 14.000 Disembunyikan Karyawan Toko, ada yang Beri Syarat
Modus karyawan toko ritel modern terungkap, bikin minyak goreng Ro 14.000 jadi langka. Ada yang berikan tulisan habis hingga memberikan syarat
Dikonfirmasi terpisah, Wakapolres Purbalingga, Kompol Pujiono mengungkapkan, kepolisian akan mendalami temuan dari operasi pasar yang dilakukan Dinperindag.
Pujiono akan mempelajari apakah terdapat dugaan praktik penimbunan yang dilakukan oleh pengelola toko modern saat minyak goreng Rp 14.000 dijalankan.
“Masih kami dalami, sementara akan kami kumpulkan terlebih dahulu bukti-bukti dan keterangan dari pihak terkait,” pungkasnya. (*
Disimpan di gudang oleh karyawan toko
Pemerintah sebelumnya memastikan stok minyak goreng harga Rp 14.000 aman dan banyak.
Namun banyak warga yang melakukan panic buying, selain itu banyak warga yang juga mengalami kehabisan stok.
Ternyata, hal ini malah membuat karyawan toko ritel menyimpan minyak goreng murah Rp 14.000 itu di gudang dan tidak memajangnya.
Padahal banyak warga yang masih belum kebagian stok minyak goreng tersebut.
Memastikan stok minyak goreng kemasan subsidi aman, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Purbalingga menggelar inspeksi mendadak (Sidak) ke sejumlah toko modern.
Hal ini dilakukan menyusul kebijakan Kementrian Koordinator Perekonomian Republik Indonesia (Kemenko Perekonomian RI) mengenai pemberlakuan minyak goreng satu harga Rp 14 ribu per liter yang mulai diterapkan sejak 19 Januari lalu di retail modern.
Fungsional Perindustrian dan Perdagangan Muda, Dinperindag Purbalingga, Martha Dwi Hudiati, mengatakan monitoring bertujuan memantau ketersediaan stok terutama minyak goreng yang mengalami kenaikan.
Baca juga: Curhat Pedagang Tradisional Soal Harga Minyak Goreng, di Pasar Masih Tinggi Takut Pelanggan Lari
Baca juga: Daftar Toko Selain Indomaret dan Alfamart yang Jual Minyak Goreng Murah Rp 14.000, Coba Cek Dulu
Kemudian memastikan kebijakan harga subsidi minyak goreng kemasan premium dari pemerintah pusat Rp 14 ribu satu liter sudah diterapkan.
"Dari pantauan tim toko ritel modern kerap tidak mengisi rak minyak goreng, padahal, stok di gudang tersedia dan bahkan rak minyak goreng justru malah diisi dengan produk selain minyak goreng," katanya.
Melihat kondisi ini, tim sidak pun meminta kepada pengelola segera memajang minyak goreng dan meminta agar jangan sampai tidak dijajakan.
"Bila mereka tidak taat mengeluarkan minyak goreng kemasan dari gudang, maka akan diberi peringatan tertulis," jelasnya.