Dijuluki Kampung Miliarder di Tuban, Teryata Tak Semua Warga Mujur, Nasib Pria ini Terkatung-Katung
Tak semua warga kampung miliarder bernasib mujur, pria ini justru nasibnya terkatung-katung usai lahan warga sekitar dijual
Penulis: Mohammad Sudarsono | Editor: Aqwamit Torik
Kondisi ini tentu membuatnya resah, karena tidak seperti bertani yang setiap hari bisa diharapkan.
Baca juga: Nestapa Kampung Miliarder yang Viral di Tuban, Kini Rela Jual Sapi Demi Dapat Sesuap Nasi
Terbaru, ia akan kembali masuk untuk kontrak land clearing sekitar enam bulan ke depan.
"Enak bertani yang setiap hari ada, kalau land clearing ini habis kontrak bingung. Mulai besok mau kerja lagi di land clearing," pungkasnya.
Sekadar diketahui, kilang GRR Tuban merupakan salah satu dari proyek pengembangan kilang yang dikelola Pertamina melalui Pertamina Project GRR Tuban maupun PT Pertamina Rosneft Pengolahan dan Petrokimia (PRPP).
Di tahun 2022, PRPP fokus melanjutkan penyelesaian desain teknis (Front-End Engineering Design/FEED) di mana per tanggal 31 Desember 2021 penyelesaian kegiatan ini telah mencapai 66,43% atau lebih cepat dari target yang dicanangkan di awal tahun 2021 sebesar 59,44%.
Mengingat Kilang GRR Tuban nantinya akan menjadi salah tonggak kemandirian energi yang nantinya menyokong distribusi energi di Indonesia, pihak perusahaan akan terus menjalin sinergi termasuk dengan tenaga kerja lokal guna melanjutkan proyek GRR Tuban secara On Time, On Budget, On Specification, On Return, On Regulation (OTOBOSOROR).(nok)
Curhat warga, jual sapi demi sesuap nasi
Nasib warga kampung miliarder di Kecamatan Jenu, Tuban yang dulu warganya terkenal karena banyak yang beli mobil karena kaya mendadak.
Kini, nasib mereka ada yang terkatung-katung pasca lahannya terjual.
Diketahui, ada dari mereka yang hanya bergantung dari jual ternak demi bisa makan.
Sempat mendapat rezeki nomplok dari ganti rugi penjualan lahan untuk proyek kilang minyak pertamina grass root refinery (GRR) di kecamatan setempat, kini kabar tak mengenakkan datang.
Hal itu diketahui saat unjuk rasa warga enam desa di ring perusahaan patungan Pertamina dan Rosneft asal Rusia, Senin (24/1/2022).
Baca juga: Selama ini Dipendam, Ririe Fairus Bongkar saat Pergoki Ayus Selingkuh, Sebut Jahatnya Orang Terdekat
Di antaranya Desa Wadung, Mentoso, Rawasan, Sumurgeneng, Beji dan Kaliuntu, Kecamatan Jenu.
Seorang lelaki tua, Musanam, warga Desa Wadung, mengaku menyesal telah menjual tanah dan rumahnya ke PT Pertamina Rosneft Pengolahan dan Petrokimia (PT PRPP) setahun lalu.
Kini kakek yang berusia 60 tahun itu sudah tidak lagi memiliki penghasilan tetap, sebagaimana setiap masa panen.