Berita Pamekasan

Miris Pemuda 20 Tahun Sudah Konsumsi Narkoba, Bupati Baddrut Tamam Serukan Perang Terhadap Narkoba

Lima hal tersebut tidak boleh terjadi di Indonesia agar keberlangsungan hidup, kerukunan antar suku agama tetap terjaga dengan baik

Penulis: Kuswanto Ferdian | Editor: Samsul Arifin
TRIBUNMADURA.COM/KUSWANTO FERDIAN
Bupati Baddrut Tamam 

Laporan Wartawan TribunMadura.com, Kuswanto Ferdian 

TRIBUNMADURA.COM, PAMEKASAN - Bupati Pamekasan, Baddrut Tamam mengungkap tentang bahaya keberlangsungan sebuah negara. 

Termasuk Indonesia yang merupakan negara majemuk dengan beragam suku, dan agama.

Dia menjelaskan, ada lima hal yang membuat negara hancur.

Lima hal tersebut tidak boleh terjadi di Indonesia agar keberlangsungan hidup, kerukunan antar suku agama tetap terjaga dengan baik.

"Pertama adalah narkoba, kenapa narkoba ini begitu masif, tidak hanya warga bangsa dengan kelas tertentu, tetapi semua elemen nyaris terlibat semua," kata Bupati Baddrut Tamam, Selasa (10/5/2022).

Menurut Bupati Baddrut Tamam, peredaran narkoba ini merupakan perang global yang harus diantisipasi bersama. 

Karena mereka yang sekarang berusia 20 tahun sudah mengkonsumsi narkoba.

Baca juga: Baddrut Tamam Ingatkan ASN Pamekasan agar Kerja Ekstra Ordinary, Tak Sibuk dengan Jabatannya

Kumpulan Berita Lainnya seputar Pamekasan

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunMadura.com

Maka saran dia, pada usia 40 tahun yang akan datang mereka tidak bisa berpikir produktif tentang kemajuan bangsa ini. 

"Oleh karena itu, kita harus sadar tentang adanya perang global dan bahaya narkoba ini," peringatnya.

Selanjutnya, kata dia, bahaya kedua terhadap keberlangsungan sebuah negara adalah terorisme, ketiga saparatisme dan yang keempat korupsi. 

Adanya korupsi ini menjadi faktor yang luar biasa dalam kehancuran sebuah negara tersebut.

"Dan yang kelima adalah penegakan hukum dan keadilan, kalau orang sudah merasa tidak adil dalam penegakan hukum, orang tidak merasa bangga hidup dalam sebuah negara. Kalau penegakan hukum tidak seadil-adilnya, orang tidak percaya kepada negara," ujarnya.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved