Berita Madura
Pemkab Sampang Andalkan Pelatihan Kerja Demi Pemulihan Perekonomian Pasca Pandemi Covid-19
Ada enam paket pelatihan dan masing-masing paket kuota peserta 18 orang,. kemudian 10 paket, seperti pelatihan budidaya lele, bandeng dan sejenisnya.
Penulis: Hanggara Pratama | Editor: Aqwamit Torik
Laporan Wartawan TribunMadura.com, Hanggara Pratama
TRIBUNMADURA.COM, SAMPANG - Sejak pandemi Covid-19 mulai melandai, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sampang, Madura mulai menggalakkan program pelatihan kerja.
Hal itu dilakukan sebagai strategi pemulihan perekonomian pasca pandemi covid-19, mengingat banyak para karyawan yang bekerja diluar kota asal Kota Bahari kehilangan pekerjaannya.
Termasuk sebanyak 4.000 lebih Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Sampang dipulangkan akibat sejumlah negara rantau lock down dampak pandemi Covid-19.
Kepala Dinas DPMPTSP Naker Sampang, Majid Syamroni melalui Kasi Pelatihan dan Produktivitas Tenaga Kerja, Lutdfi mengatakan bahwa terdapat dua tahap program pelatihan yang dikhususkan bagi warga tidak memiliki pekerjaan, termasuk TKI yang dipulangkan dampak Pandemi Covid-19.
Baca juga: Bule Australia Kaget Tahu Kata Polisi Tidur yang Tak Seperti Kenyataannya, Tahu saat di Yogyakarta
Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunMadura.com
Menurutnya, program yang pertama sudah rampung digelar, berjalan sejak 5 September 2022 lalu selama 30 hari, dengan anggaran senilai Rp 580 juta bersumber Dana Insentif Daerah (DID).
Terdapat 7 jenis bidang pelatihan diantaranya, pelatihan menjahit, batik, desaind grafis, servis roda 2, las, membuat kue atau roti dengan jumlah peserta 125 orang.
"Alhamdulillah kemarin teman-teman peserta antusias," ujarnya kepada TribunMadura.com, Senin (31/10/2022).
Kemudian untuk pelatihan tahap kedua konsepnya tidak jauh berbeda dengan pelatihan tahap pertama, hanya saja anggaran yang digelontorkan jauh lebih tinggi.
Untuk realisasinya Pemkab Sampang mengalokasikan anggaran senilai Rp. 2,5 miliar yang bersumber dari DBHCHT 2022 sehingga paket pelatihan lebih banyak.
Diantaranya, ada enam paket pelatihan dan masing-masing paket kuota peserta 18 orang,. kemudian 10 paket, seperti pelatihan budidaya lele, bandeng dan sejenisnya.
Tambahan paket pelatihan itu dipegang oleh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, begitupun pesertanya OPD yang merekrut.
"Pelatihannya kini tengah berlangsung dan untuk peserta tetap kami khususnya bagi warga yang menggangur, termasuk mantan TKI" ucap Lutdfi.
Pihaknya berharap dengan digelarnya pelatihan kerja ini masyarakat dapat memiliki kemampuan untuk membuka usaha sendiri sebagai mana tujuan dari Pemkab Sampang.
Bahkan, peserta yang bersungguh-sungguh dapat memperoleh peralatan usaha seperti alat jahit, masak, dan sejenisnya pasca mengikuti pelatihan dengan catatan membentuk kelompok setidaknya empat orang dan mengajukan permohonan ke dinas terkait.
"Harus mengajukan proposal dengan tembusan bapak bupati, kemudian diserahkan kepada Disnaker, Diskoperindag, atau ke Dinsos," pungkasnya.