PHE WMO Tanam Ratusan Ton Hexa Reef di Bangkalan, Dorong Pelestarian Lingkungan dan Ekowisata

Ringkasan Berita:

• PHE WMO menanam 120 ton hexa reef di Pantai Pasir Putih Tlangoh untuk melindungi pesisir dari abrasi dan memperkuat ekosistem laut
• Hexa reef berfungsi sebagai habitat baru biota laut sekaligus mendukung pengembangan ekowisata berkelanjutan di kawasan destinasi wisata unggulan Bangkalan
• Program ini melibatkan pemerintah daerah, desa, dan kelompok wisata lokal, membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat pesisir melalui pelestarian lingkungan

Laporan Wartawan TribunMadura.com, Ahmad Faisol

TRIBUNMADURA.COM, BANGKALAN – Sedikitnya 120 ton beton berbentuk segi enam sebagai tempat berlindung biota laut atau hexa reef kembali ditanam Pertamina Hulu Energy West Madura Offshore (PHE WMO) di kawasan perairan Pantai Pasir Putih Desa Tlangoh, Kecamatan Tanjung Bumi pada Senin (24/11/2025).

Total hexa reef yang telah ditanam PHE WMO sejauh ini berjumlah 510 ton, sebanyak 390 ton hexa reef di antaranya telah ditanam tahun lalu pada titik-titik strategis untuk tumbuh berkembangnya biota laut pada kawasan yang menjadi destinasi wisata pantai unggul di Kabupaten Bangkalan.

Hexa reef berfungsi sebagai habitat baru biota laut sekaligus mendukung pengembangan ekowisata berkelanjutan di kawasan destinasi wisata unggulan Bangkalan

Manager WMO Field, Nofrie Nianta Charitapermana mengungkapkan, penanaman kembali sebanyak 120 ton hexa reef pada tahun ini merupakan bagian dari Program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM).

Tahan Abrasi Pantai

Targetnya, hexa reef yang ditanam sepanjang empat kilometer itu akan menahan abrasi pantai yang saat ini rata-rata tujuh meter per tahun.

“Bukan sekedar melindungi pantai dari abrasi, namun penanaman hexa reef ini juga sebagai upaya membangun ekosistem laut yang lebih sehat dan produktif."

"Sekaligus upaya kami turut melestarikan lingkungan pesisir dan mendongkrak sektor pariwisata di Pantai Pasir Putih Tlangoh,” ungkap Nofrie.

Kegiatan konservasi ekosistem laut sekaligus edukasi pariwisata berwawasan lingkungan itu merupakan buah dari studi yang dilakukan PHE WMO bersama Teknik Kelautan ITS Surabaya, yaitu inovasi struktur buatan berbentuk heksagonal yang berguna untuk menahan laju abrasi. 

Nofrie menjelaskan, inovasi hexa reef itu juga berperan dalam meningkatkan ekosistem laut, menyediakan habitat baru bagi biota pesisir, serta membuka peluang ekowisata bahari berbasis konservasi di kawasan Pantai Pasir Putih Tlangoh.  

“Ini merupakan wujud nyata tanggung jawab sosial perusahaan terhadap masyarakat pesisir di wilayah operasi."

"Kami berkomitmen untuk berkontribusi dalam menjaga keberlanjutan lingkungan pesisir dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pendekatan pemberdayaan,” jelasnya.

Hadir dalam kesempatan itu perwakilan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bangkalan, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bangkalan, Pemerintah Desa Tlangoh, serta Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Tlangoh selaku mitra binaan PHE WMO.

Kepala Bidang Destinasi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Pemkab Bangkalan, Lailatun Nikmah mengungkapkan, penanaman ratusan ton hexa reef di Pantai Pasir Putih Tlango menjadi model pengembangan ekowisata berkelanjutan.

“Kami sangat mengapresiasi komitmen dan kontribusi PHE WMO. Pantai Pasir Putih Tlangoh selama ini memang menjadi salah satu destinasi unggulan di Bangkalan."