Berita Madura

Kepala SMKN 3 Pamekasan Minta Maaf Gelar Pawai Tak Sesuai Kearifan Lokal, Akui Lalai

Polemiknya, pawai yang berangkat dari SMKN 3 Pamekasan dan berakhir di Monumen Arek Lancor menampilkan sebagian peserta putri yang berpakaian terbuka

Penulis: Kuswanto Ferdian | Editor: Samsul Arifin
Istimewa/TribunMadura.com
Kepala SMKN 3 Pamekasan, Miftahol saat memberikan klarifikasi atas pawai sekolahnya yang tak menampilkan kearifan lokal 

Laporan Wartawan TribunMadura.com, Kuswanto Ferdian 

TRIBUNMADURA.COM, PAMEKASAN - Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 3 Pamekasan, Madura menyampaikan permohonan maaf atas pawai Make Up Fantasi dan Fashion Ready to Wear yang banyak dikritik berbagai tokoh dan menimbulkan polemik.

Polemiknya, pawai yang berangkat dari SMKN 3 Pamekasan dan berakhir di Monumen Arek Lancor tersebut menampilkan sebagian peserta putri yang berpakaian terbuka dan tidak menutupi aurat.

Kepala SMKN 3 Pamekasan, Miftahol menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada Pemerintah Kabupaten Pamekasan dan seluruh lapisan masyarakat mengenai pawai Make Up Fantasi dan Fashion Ready to Wear yang digelar pada Senin (13/3/2023).

Baca juga: Ketua Fraksi PKB DPRD Pamekasan Sesali Pawai yang Digelar SMKN 3, Kurang Menghargai Kearifan Lokal

Ia mengaku lalai telah mengggelar unjuk karya siswa yang kurang sesuai dengan norma kehidupan masyarakat Pamekasan yang berjuluk Kota Gerbang Salam. 

"Untuk selanjutnya hal ini akan menjadi pembelajaran bagi SMKN 3 Pamekasan dan seluruh warga sekolah," kata Miftahol, Rabu (15/3/2023).

Pria berkacamata itu berjanji akan lebih berhati-hati dalam melaksanakan berbagai kegiatan ke depannya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved