Berita Sidoarjo

Nasib Apes Pemancing Asal Mojokerto, Pulang Tinggal Nyawa, Ditemukan Pagi Buta

Jenazahnya ditemukan berjarak sekira lima meter dari lokasi awal dia tenggelam. Selanjutnya, korban dievakuasi ke RS Bhayangkara Porong,

Penulis: M Taufik | Editor: Samsul Arifin
Istimewa/TribunMadura.com
Petugas SAR saat melakukan evakuasi terhadap jenazah pria yang tenggelam di Kolam Pemancingan Desa Kalisongo, Kecamatan Jabon, Sidoarjo 

TRIBUNMADURA.COM, SIDOARJO – Seorang pria asal Mojokerto tenggelam di tambak atau kolam pemancingan di Desa Kalisongo, Kecamatan Jabon, Sidoarjo. Korban diketahui bernama Moh Anwar, pria 60 tahun asal Desa Purwojati, Kecamatan Ngoro, Mojokerto.

Korban ditemukan sudah dalam keadaan tidak bernyawa, Minggu (19/3/2023). Jenazahnya ditemukan berjarak sekira lima meter dari lokasi awal dia tenggelam. Selanjutnya, korban dievakuasi ke RS Bhayangkara Porong, kemudian diserahkan ke pihak keluarga untuk dimakamkan.

Anwar memancing di area pemancingan itu sejak Sabtu pagi kemarin. Di sela asik mancing itu, pancingnya disambar ikan dan terbawa sampai ke tengah kolam pemancingan.

Melihat itu korban lantas membuka baju dan celananya, menceburkan diri ke kolam untuk mengambil pancingnya yang sudah berada di tengah kolam.

“Beberapa temannya sudah memperingatkan, tapi dia tetap nekat mencebur untuk mengambil pancingnya yang terbawa ikan itu,” ujar Manaf, warga di lokasi kejadian.

Baca juga: Luka Lebam Hingga Luka di Tubuh Bocah SD di Sidoarjo, Diduga Jadi Pelampiasan Kekesalan Ibunya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunMadura.com

Setelah di tengah kolam dan berhasil mengambil pancingnya, korban hendak balik ke pinggir tiba-tiba dia tenggelam. Korban sempat berteriak meminta tolong, namun teman-temannya tidak berhasil menolong.

Pria asal Mojokerto itu tenggelam, dan sampai beberapa jam tidak ditemukan. Petugas BPBD, polisi, dan Basarnas sampai terjun ke lokasi untuk melakukan pencarian. Sampai Sabtu lama, korban tenggelam itu belum berhasil ditemukan.

Kantor SAR Surabaya mengerahkan satu tim penyelam untuk melakukan pencarian. “Satu tim itu juga dilengkapi dengan berbagai peralatan. Termasuk perlengkapan selam dengan full mask dan peralatan komunikasi agar bisa tetap berkomunikasi dengan tim yang berada di permukaan air,” kata Kepala Kantor SAR Surabaya, Muhamad Hariyadi.

Disebutnya bahwa personel rescuer yang diturunkan untuk melakukan penyelaman memiliki sertifikasi Public Safety Diving. Namun kondisi air yang keruh menjadi tantangan tersendiri bagi tim penyelam yang melakukan pencarian.

Di sisi lain, dalam upaca pencarian itu juga ada dua SRU (Search and Rescue Unit) air yang melakukan penyisiran di area tambak dengan menggunakan dua perahu karet. Selain pengerahan dua SRU air, tim SAR gabungan juga melakukan pengamatan di tepi tambak. Ada personel tim SAR gabungan yang bergantian melakukan pengamatan di malam hari.

“Upaya pencarian hingga malam hari ini belum membuahkan hasil. Tim SAR gabungan kemudian melanjutkan pencarian pada Minggu pagi,” lanjutnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved