Berita Madura

Penderita Stunting di Pamekasan Tinggal 8 Persen, DP3AKB Komitmen Tekan hingga Zero Stunting

PLT DP3AKB Pamekasan, dr Hendarto mengaku optimis Pamekasan Zero Stunting. Baddrut Tamam memiliki banyak inovasi di bidang kesehatan.

Penulis: Kuswanto Ferdian | Editor: Ficca Ayu
TribunMadura.com/Kuswanto Ferdian
PLT DP3AKB Pamekasan, dr Hendarto. 

TRIBUNMADURA.COM, PAMEKASAN - Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan KB (DP3AKB) Kabupaten Pamekasan, Madura komitmen tekan stunting hingga nol kasus.

PLT DP3AKB Pamekasan, dr Hendarto mengaku optimis Pamekasan Zero Stunting.

Alasannya karena iklim di Pamekasan sangat kondusif dalam upaya penurunan stunting.

Apalagi Bupati Pamekasan, Baddrut Tamam memiliki banyak inovasi di bidang kesehatan.

"Kami sudah rembuk Stunting. Aksi konvergensi percepatan penurunan stunting juga sudah kami lakukan sebagai upaya menekan stunting di Pamekasan," kata dr Hendarto, Rabu (12/4/2023).

Baca juga: Viral 2 Bandit Satroni Area Parkir Restoran Pizza di Surabaya, Cuma 15 Detik Jebol Lubang Kontak

Baca juga: BREAKING NEWS : Pasar Baru Kamal Bangkalan Terbakar Hebat, 20 Lapak Dilalap Si Jago Merah

Menurut dr Hendarto, rembuk Stunting yang telah dilakukan dinasnya ini merupakan proses melalui tahapan konvergensi penanggulangan dan pencegahan stunting yang harus dilakukan.

Pihaknya komitmen akan melakukan penurunan angka stunting dengan berbagai program dan inovasi.

Pendapat dia, rembuk Stunting itu juga merupakan langkah penting yang harus dilakukan Pemkab Pamekasan.

Tujuannya untuk memastikan terjadinya integrasi pelaksanaan intervensi penurunan stunting secara bersama-sama antara OPD penanggung jawab layanan dengan aktor non pemerintah dan masyarakat.

“Stunting ini akan selesai kalau dicegah agar tidak ada kasus baru, kalaupun ada kasus yang lama ditangani oleh tim baik dari Dinkes dan instansi terkait," jelasnya.

Di sisi lain, Wakil Bupati Pamekasan, Fattah Jasin mengungkapkan, kerja sama dalam menekan angka stunting ini telah dilakukan oleh semua stake holder, salah satunya tim penggerak PKK yang memiliki kader hingga tingkat desa.

"Kalau selama ini Kabupaten Pamekasan terkenal jumlah stuntingnya mencapai 38 koma sekian persen dari jumlah penduduk, sekarang tinggal 8 persen. Luar biasa, penduduk sehat, dan normal," kata Fattah Jasin.

Baca juga: Waspada Uang Palsu Jelang Lebaran 2023, Polres Sampang Ingatkan Warga Soal 3D Demi Hindari Upal

Baca juga: Terkuak Sosok Calon Dokter Muda Viral yang Cekcok dengan Ibu-ibu, Diduga Tak Terima Mobil Diklakson

Pihaknya tentu memerlukan kerja extra ordinary dalam menekan angka penderita stunting sebagaimana rilis dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) tersebut. 

Cerita dia, para petugas kesehatan dan sejumlah pihak terkait lainnya turun langsung agar penderita penyakit ini dapat ditekan dengan baik.

Mantan Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur ini mengungkapkan, setelah adanya rilis angka stunting di daerahnya tinggi, pihaknya terjun langsung kepada masyarakat, meskipun kenyataannya fakta di lapangan tidak sesuai dengan data dari pemerintah pusat tersebut.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved