Pilpres 2024

Elektabilitas Ganjar Pranowo Masih Tinggi di Jawa Timur, Pembatalan Piala Dunia U20 Berpengaruh?

Direktur Eksekutif Indopol Survey, bahwa pihaknya belum bisa memastikan pengaruh isu pembatalan dunia dengan elektabillitas Ganjar

Penulis: Bobby Koloway | Editor: Aqwamit Torik
TribunMadura.com/Bobby Koloway
Direktur Eksekutif Indopol Survey, Ratno Sulistiyanto saat memberikan penjelasan di Surabaya 

TRIBUNMADURA.COM, SURABAYA - Indopol Survey & Consulting mengungkap tingginya elektabilitas Ganjar Pranowo di Jawa Timur dalam survei terbarunya yang dirilis Jumat (14/4/2023). Dengan kata lain, benarkah Ganjar tak terpengaruh isu pembatalan dunia?

Sebagaimana diketahui, Ganjar dinilai berbagai pihak ikut berkontribusi membuat Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) mencopot Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U20.

Sebab, Ganjar sempat lantang menolak kepesertaan Timnas Israel.

Direktur Eksekutif Indopol Survey, Ratno Sulistiyanto menjelaskan, bahwa pihaknya belum bisa memastikan pengaruh isu pembatalan dunia dengan elektabilitas Ganjar.

Sebab, survei yang dirilis pihaknya bertepatan dengan kali pertama Ganjar mengeluarkan statemen penolakan terhadap Israel, Kamis (23/3/2023).

Baca juga: Jokowi Link Ganti Nama Jadi Ganjar Pranowo Link, Deklarasi Dukung Ganjar Pranowo di Pilpres 2024

Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunMadura.com

Untuk diketahui, survei ini dilakukan pada periode 16-24 Maret 2023. Sedangkan pembatalan Piala Dunia baru disampaikan FIFA pada Sabtu (29/3/2023).

"Survei ini dilakukan persis pada saat Ganjar menolak Israel. Sehingga, belum tergambarkan secara detail di survei," kata Ratno di Surabaya, Sabtu (15/4/2023).

Sekalipun demikian, Ratno mengakui sudah ada sentimen negatif di media sosial kepada Ganjar saat survei ini dilakukan.

"Kami meyakini memang membuat perubahan (elektabilitas). Tapi, seberapa siginifikan perubahan itu? Ini perlu penelitian kembali," katanya.

Namun, Ratno memang melihat gejala pengaruh tersebut mulai nampak pada sebaran pemilih Ganjar yang menurun di basis metropolis/arek.

Di kawasan Arek yang terdiri Surabaya, Kota/Kabupaten Malang, Gresik, Sidoarjo, Mojokerto, hingga Jombang, elektabilitas Ganjar hanya sekitar 36,9 persen.

Sekalipun relatif masih lebih tinggi dibanding Bakal Calon Presiden lain seperti Prabowo Subianto (18,3 persen) dan Anies Baswedan (8,6 persen), namun perolehan Ganjar di kawasan ini belumlah maksimal dibanding kawasan lain.

"Elektabilitas Ganjar justru tertinggi di wilayah Pantura (51,7 persen) seperti Lamongan dan Tuban," katanya.

Menurut Ratno, gejala ini banyak dipengaruhi sentimen negatif terhadap Gubernur Jawa Tengah ini di media sosial. "Kawasan metropolis yang sangat melek gadget dibandingkan daerah lain memberikan andil belum optimalnya hasil Ganjar di kawasan ini," katanya.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved