Berita Madura

Dugaan Penyelewengan Dana Bansos Milik ODGJ di Sampang Belum Menemukan Titik Terang

Sugiono mengatakan berdasarkan SOP yang berlaku di Pos sebagai penyalur, bantuan tidak bisa dicairkan oleh orang lain yang tidak terdaftar di KK.

Penulis: Hanggara Pratama | Editor: Ficca Ayu
TribunMadura.com/Hanggara Pratama
Bupati Sampang H Slamet Junaidi saat menjenguk sekaligus melepaskan pasung pasien ODGJ, Zaini asal Desa Madulang, Kecamatan Omben, Kabupaten Sampang, Madura beberapa waktu lalu. 

TRIBUNMADURA.COM, SAMPANG - Persoalan dugaan penyelewengan dana Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) milik salah warga dengan kondisi ODGJ, Zaini asal Desa Madulang, Kecamatan Omben, Kabupaten Sampang, Madura masih belum menemukan titik terang.

Akan tetapi, PT Pos Indonesia wilayah Sampang sebagai penyalur bantuan dari pemerintah pusat tersebut tidak menampik bantuan milik Zaini diterima orang lain, sehingga dugaan penyelewengan oleh oknum semakin jelas kebenarannya.

Kepala Pos Sampang Sugiono mengatakan bahwa berdasarkan SOP yang berlaku di Pos sebagai penyalur, bantuan tidak bisa dicairkan oleh orang lain yang tidak terdaftar di Kartu Keluarga (KK) KPM.

Artinya, walaupun bukan KPM yang datang langsung ke Pos bantuan tetap bisa melakukan pencairan asalkan diwakili pihak keluarga dalam satu KK.

Baca juga: Kisah Bidan Honorer Bantu Ibu Hamil di Papua, Akses Jalan Buruk Tempuh Perjalanan Belasan Jam

Baca juga: Polres Pamekasan Kembali Berangkatkan 50 Personel Bantu Pengamanan Pilkades Serentak di Bangkalan

Sedangkan, milik Zaini kata Sugiono dicairkan oleh orang lain yang datang ke Pos dan mengaku masih familinya.

Namun, petugas Pos tidak mengenali secara betul dan yang bersangkutan membawa persyaratan. 

“Selama petugas pos tidak meneganalinya dan mengaku kalau yang mempunyai bantuan tersebut masih keluarga maka petugas akan mencairkannya," ujarnya saat pelaksanaan audensi dengan salah satu aktivis di Sampang, berlokasi di ruang aula Pemkab Sampang (9/5/2023) kemarin.

Atas kondisi itu, Sugiono terkesan menyalahkan atas KK milik Zaini bisa dibawa oleh orang lain yang tidak dikenali oleh petugas Pos. 

"Selama petugas menyakini kalau orang yang datang ke Pos mengaku keluarga KPM maka bantuan itu tetap dicairkan," terangnya.

Baca juga: Kisah Pilu Kakek Harun Jemaah Haji Tertua Asal Pamekasan, Pernah Jual Ayam Dibayar Uang Palsu

Baca juga: Dua Laki-laki Ditangkap atas Kematian Nurdiyana, Sebelum Tewas Disinyalir sempat Ketemu Cowok

Sementara, Ketua LSM MDW Siti Farida menyampaikan jika pihaknya sengaja membawa temuan ini di ke meja pemerintah agar segera di tindak lanjuti. 

Terlebih, hasil investigasi beberapa bulan lalu belum menemukan titik terang baik dari Dinas Sosial dan PT Pos bahkan pemerintah desa setempat. 

"Ternyata PT Pos mengakui kalau bantuan itu diterima oleh oknum yang mengaku masih famili Zaini ODGJ," tuturnya. 

Dengan begitu, pihaknya sangat menyayangkan atas mekanisme penyaluran yang telah digunakan oleh PT Pos sebab memberikan peluang bagi mafia Bansos.

"Kita akan usut tuntas persoalan ini," pungkasnya.

Baca Berita Madura lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunMadura.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved