Berita Tulungagung

Pengemis Dirazia, Ngaku Berangkat Mengemis Hanya untuk Hiburan, Bikin Satpol PP Jengkel

Ia sengaja memilih menjadi pengemis di Tulungagung karena warga Tulungagung dikenal suka memberi.  Namun pengemis ini ngaku hanya hiburan

Penulis: David Yohanes | Editor: Aqwamit Torik
TribunMadura.com/David Yohanes
Anggota Satpol PP Tulungagung menghitung uang hasil pengemis salah satu PPKS yang ditangkap. 

TRIBUNMADURA.COM, TULUNGAGUNG - Satpol PP bersama TNI, Polri dan Dinas Sosial terus menggalakkan razia Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) di Tulungagung.

Hasilnya jumlah PPKS yang biasa ditemukan di sejumlah simpang empat di wilayah kota terus menurun. 

Minggu sebelumnya ada 18 PPKS yang ditangkap, 9 di antaranya berasal dari luar Tulungagung.

Sementara dalam minggu ini ada 7 PPKS yang ditangkap, 3 di antaranya berasal dari luar Tulungagung.

Baca juga: Operasi Gabungan Tangkap Pengemis di Tulungagung, Ternyata Pernah Dapat Bantuan Motor & Modal Usaha

Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunMadura.com

"Kecenderungannya terus menurun, meski mereka masih ditemukan di wilayah kota. Dan selalu ada yang dari luar kota," terang Sekretaris Satpol PP Tulungagung, Yulius Rama Isworo.

Dalam razia terakhir yang digelar Jumat (12/5/2023), ada 2 PPKS yang ditangkap, satu di antaranya dari Blitar.

PPKS asal Blitar ini diketahui datang ke Tulungagung dengan membawa sepeda motor.

Ia sengaja memilih menjadi pengemis di Tulungagung karena warga Tulungagung dikenal suka memberi. 

 Namun yang membuat petugas jengkel, ternyata PPKS itu mengaku mengemis di Tulungagung sekedar untuk hiburan.

"Bayangkan, dia datang ke Tulungagung mengemis sekedar untuk mencari hiburan. Sementara warga kita memberi uang kepada orang yang berlibur," ujar Yulius kesal.

Karena itu Satpol PP akan terus melakukan razia ke PPKS di wilayah kota Tulungagung.

Mereka selalu menyasar di sejumlah simpang empat besar, seperti rumah sakit lama, Prayit, BTA, Jepun, Tamanan, Gledug, Bis Nggoling hingga Mangunsari. 

Meski diakui PPKS akan selalu ada, namun Yulius mengaku berupaya terus menekan jumlah mereka. 

"Untuk menghapus 100 persen sangat tidak mungkin. Akan selalu ada PPKS, Tapi kami menargetkan jumlah mereka terus turun," tegas Yulius. 

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved