Berita Madura

Digadang Jadi Transmisi Percepatan Ekonomi Madura, Jembatan Suramadu Malah Diselimuti Tragedi Miris

Sejak dibangun pada pertengahan 2009 silam, Jembatan Suramadu digadang sebagai salah satu trigger atau pelecut perekonomian Madura.

Penulis: Ahmad Faisol | Editor: Aqwamit Torik
TribunMadura.com/Ahmad Faisol
Personil gabungan Ditpolair Polda Jatim, Basarnas, dan Satpolair Polres Bangkalan terus melakukan pencarian tubuh pria berinisial TN (29), warga Desa Janteh, Kecamatan Kwanyar yang menceburkan diri ke laut dari atas Jembatan Suramadu pada Rabu (21/6/2023) 

Namun sekedar untuk mempersempit disparitas ekonomi antara Kabupaten Bangkalan dan Surabaya saja,  hingga saat ini belum juga terwujud.

Jembatan Suramadu hanya dirasakan sebagai percepatan lalu lintas penyeberangan semata.

Malikul menjelaskan, masyarakat terutama para pelintas tentu saja tidak ingin jembatan sepanjang 5,4 KM dengan biaya pembangunan sebesar Rp 4,5 triliun itu menjelma sebagai jembatan yang mencekam karena maraknya kasus bunuh diri.

“Jangan sampai Jembatan Suramadu menjadi icon bunuh diri Indonesia karena setiap tahun jadi langganan favorit tempat orang bunuh diri. Mudah-mudahan pemerintah pusat atau pihak-pihak terkait merespon rentetan peristiwa bunuh diri di Jembatan Suramadu,” tegas Malikul.  

Ia berharap, pemerintah pusat memberi atensi serius terkait rentetan kasus bunuh diri di Jembatan Suramadu.

Semisal dengan meninggikan pagar pembatas di jalur sepeda motor, atau menambah jaring di bawah jembatan sehingga mempersulit pemotor meloncat bunuh diri dari atas jembatan.

Keprihatinan atas kondisi itu juga pernah dilontarkan Anggota Komisi V DPR RI Dapil Jatim XI Madura, H Syafiuddin pada awal Juli 2022. Ia menyikapi peristiwa bunuh diri pria mengenakan jaket ojek online dari atas Jembatan Suramadu pada 4 Juli 2022.

Baca juga: Jose Mourinho Tuntut Kedalaman Skuad yang Bagus, Dua Pemain Terimbas Penghematan Anggaran AS Roma

Baca juga: Kepala Dusun Pergoki Istrinya Berduaan di Kamar Mandi dengan Tetangga, Sempat Curiga Chat Korban

Kasus serupa sebelumnya terjadi pada 8 Juni 2022 ketika seorang bernama seorang warga asal Kabupaten Sampang melakukan aksi bunuh diri. Ia meninggalkan motor dan sepucuk surat.

 Ditambah kasus serupa seorang anggota TNI asal Bangkalan juga mengakhiri hidupnya dengan cara meloncat dari atas Jembatan Suramadu.

Kritikan pedas berbalut keprihatinan dilontarkan H Syafiuddin kepada Kementerian PUPR melalui Dirjen Bina Marga dan Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BP2JN) yang ada di Jawa Timur.

Bahkan dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Dirjen Perhubungan Laut, Dirut PT Pelindo, dan Dirut PT Pelni, Senin (4/7/2022), H Syafiuddin menagih keseriusan Perpres 80 Tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan Ekonomi di Pulau Madura.

“Soal keamanan Jembatan Suramadu, tentunya harus ada sinergitas dengan aparat penegak hukum, lebih banyak gelaran patroli atau mungkin bisa dibuat tim keamanan internal dari pihak PUPR,” tegas H Syafiuddin kala itu. 

Kontak bantuan

Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu.

Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup. Anda tidak sendiri.

Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada. Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling, Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini:

https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling/

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved