Budaya Madura
Apa itu Tradisi Toron, Momen Istimewa Orang Madura Ketika Idul Adha, Agar Tak Lupa Asal-usul
Momen Idul Adha memang istimewa untuk orang Madura. Tradisi toron adalah bahasa lain dari mudik bagi warga Madura.
Toron kemudian dipandang sebagai sebuah tuntutan sosial bagi para perantau asal Madura agar tidak lupa kampung halaman.
Baca juga: Menguak Peninggalan Sejarah Candi Burung di Proppo, Dikenal Kota Pemerintahan Tertua di Pamekasan
Ketika Idul Adha, orang Madura memaknainya sebagai waktu untuk bersedekah yang secara kultural mendorong masyarakat Madura merasa harus pulang.
“Momentum Idul Adha juga dimaknai orang Madura agar tidak lupa pada asal usulnya. Merefleksikan kekerabatan dan kohesi sosial masyarakat Madura,” jelasnya.
Saat silaturahmi atau nyambung bheleh biasanya mereka membawa terateran atau oleh-oleh yang ditujukan untuk tetangga, keluarga, dan ulama.
Tradisi toron ini tak bisa dilepaskan dari onggha yangi bermakna migrasi atau merantau.
Orang Madura yang merantau biasanya bertujuan untuk menaikkan taraf perekonomian keluarga dengan mencari pekerjaan di luar Madura.
Tekad kuat untuk memperbaiki kondisi ekonomi itu sekaligus menjadi motivasi saat bekerja di rantau.
Sehingga ketika kondisi perekonomiannya sudah membaik orang Madura punya semacam memiliki kewajiban untuk tidak melupakan tanah leluhurnya.
Sumber:
Senjata Celurit Punya Filosofi dan Identitas Orang Madura, Takabuwan Salah Satu Jenis Celurit |
![]() |
---|
Baju Pesaan atau Baju Sakera, Pakaian Adat Khas Madura, Simbol Menghargai Kebebasan |
![]() |
---|
Celurit Simbol Kejantanan Laki-laki, Identitas Orang Madura, Carok Alami Pembengkokan Makna |
![]() |
---|
Mengenal Budaya dan Seni yang Ada di Madura, Ada Karapan Sapi di Sumenep hingga Tari Moang Sangkal |
![]() |
---|
Inilah Baju Pesaan, Pakaian Adat Khas Madura yang Biasa Disebut Baju Sakera, Ada Simbol Filosofis |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.