Berita Nganjuk

Akibat Utang Chip Game, Pria ini Dibunuh Sahabatnya Sendiri Usai Bersenang Bersama, Ayah: Teriak

Mereka sempat bersenang-senang bersama usai membantu pesta hajatan. Polisi menyebutkan dugaan tragedi berdarah tersebut.

Penulis: Ahmad Amru Muiz | Editor: Aqwamit Torik
TribunMadura.com/Ahmad Amru Muiz
Rumah korban meninggal di kamar di Nganjuk diduga dibunuh sahabatnya akibat utang chip game, kini di pasang garis polisi. 

Ini setelah ayahnya curiga mendengar suara aneh dalam kamar anaknya.

"Ayah korban terkejut dan berteriak ketika masuk dalam kamar dan melihat anaknya meninggal dunia dengan darah dibawah tubuhnya. Dan teriakan ayah korban itupun didengah para tetangga yang langsung datang ke rumah korban," kata salah satu tetangganya yang tidak mau disebut namanya. 

Diduga karena utang chip game

Kasus pembunuhan teman karib di Dusun Panasan Desa Teken Glagahan Kecamatan Loceret Kabupaten Nganjuk dugaan sementara bermotif hutang piutang chip game Rp 100 ribu.

Ini setelah pelaku, SBR (27) mempunyai hutang chip game kepada korban, Doni Bayu (28).

Salah satu warga Dusun Panasan Desa Glagahan sekaligus tetang pelaku dan korban, Agusmin (46) menjelaskan, sebelum terjadi pembunuhan tersebut antara korban dan pelaku sempat bersitegang.

Ini dikarenakan korban menagih hutang uang chip game pada pelaku.

Namun pelaku merasa telah membayar hutang dan telah dimasukkan dalam rekening dana game milik korban.

"Mungkin pelaku merasa jengkel dan marah karena terus ditagih korban," kata Agusmin, Senin (10/7).

Kekesalan pelaku terhadap korban tersebut, dikatakan Agusmin, memuncak pada Minggu sore dengan mendatangi rumah korban yang jaraknya sekitar 50 meteran.

Pelaku langsung masuk ke rumah korban yang saat itu sedang sepi karena ayah korban, Maryanto ada di tempat Poskamling sebelah rumah sambil melihat keramaian pertunjukan badut perayaan Ulang tahun.

Kemungkinan, ungkap Agusmin, pelaku langsung masuk ke kamar korban yang sedang tertidur dan diduga sedang mabuk  miras. Korbanpun langsung di eksekusi pelaku dan meninggal dunia.

"Mungkin seperti itu kejadianya, karena memang tidak ada yang mengetahui secara jelas," ucap Agusmin.

Usai mengeksekusi korban, tambah Agusmin, pelaku dengan berjalan kaki langsung menyerahkan diri ke Polsek Loceret.

Hingga akhirnya jajaran Kepolisian datang ke rumah korban sekitar sehabis maghrib.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved