Berita Madura

Musim Kemarau di Bangkalan Semakin Terik, Anggaran Pengadaan Air Bersih BPBD Tersisa Rp 0

Dengan postur anggaran Rp 0 untuk pengadaan air bersih, Hery berupaya menambah anggaran melalui Perubahan Anggaran Keuangan (PAK).

Penulis: Ahmad Faisol | Editor: Ficca Ayu
TribunMadura.com/Ahmad Faisol
Kasat Lantas Polres Bangkalan, AKP Anindita Harcahyaningdyah menyalurkan air bersih di Kecamatan Kokop, Kamis (3/8/2023). Bantuan air bersih dari Alumni Akpol 1995 Batalyon Patria Tama itu bak oase di tengah gurun pasir bagi BPBD Bangkalan yang anggaran untuk pengadaan air bersih saat ini berada di posisi Rp 0. 

TRIBUNMADURA.COM, BANGKALAN - Terjangan musim kemarau tahun ini dirasakan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bangkalan semakin terik. Di tengah jeritan masyarakat akan kebutuhan air bersih, anggaran pengadaan air bersih saat ini malah berada pada posisi Rp 0. Padahal sebanyak 78 desa dari 10 kecamatan terdampak bencana kekeringan.

Situasi ini tentu saja menjadi beban pikiran bagi Kepala BPBD Kabupaten Bangkalan, Geger Hery S.  Meski ia berupaya tampak tegar, namun guratan halus pada kedua kantung mata menyibak sebuah kegundahan dan lara.

Bahkan, air mata terlihat berkubang di kedua kelopak mata Hery ketika ditemui seusai gelar pelepasan bantuan 20 tangki air bersih bertemakan, ‘28 Tahun Pengabdian Akpol Angkatan 1995 Batalyon Patria Tama di Polres Bangkalan, Kamis (3/8/2023).

Baca juga: Droping Air Bersih dari Pemkab Bangkalan Bukanlah Solusi di Setiap Musim Kemarau, Ingin Merdeka

“Untuk pengadaan air bersih di BPBD Bangkalan pada awal Agustus hingga 10 Agustus sudah habis alias Rp 0. Tetapi saya berprinsip, masyarakat tidak boleh menjerit terkait masalah air bersih. Entah bagaimana caranya nanti, penanganan air bersih tetap harus terus berlangsung,” ungkap Hery kepada Tribun Madura.  

Pekan lalu atau pada 27 Juli 2023, Hery menyatakan bahwa pihaknya tengah berjuang mempertahankan anggaran minim senilai Rp 23 juta dari kebijakan refocusing atau dikepras. Itu disampaikannya di sela kegiatan droping air bersih di Kecamatan Kokop, Kecamatan Geger, dan Kecamatan Arosbaya.

Dengan postur anggaran Rp 0 untuk pengadaan air bersih, Hery berupaya menambah anggaran melalui Perubahan Anggaran Keuangan (PAK) yang diperkirakan akan disusun pada September 2023 mendatang. Pada momen PAK itu, BPBD Bangkalan akan menyertakan data pendukung dari kecamatan-kecamatan yang membutuhkan distribusi air bersih.  

“Sementara ini saya akan pikirkan bersama pihak PDAM. Saya akan tetap bekerjasama dengan tim PDAM, berkomunikasi khususnya saya dengan Dirut PDAM tentang ke depannya seperti apa,” jelasnya sambil menghela nafas.

Baca juga: Masuk Musim Kemarau, Status Sumenep Siaga Darurat Kekeringan 9 Desa Kering Kritis 42 Kering Langka

Berdasarkan data yang dihimpun dari BPBD Kabupaten Bangkalan, tercatat sejumlah total 78 desa di 10 kecamatan terdampak kekeringan. Sejak launching droping bantuan air bersih pada 20 Juli 2023 hingga 31 Juli 2023, capaian realiasi BPBD Bangkalan dalam pendistribusian bantuan air bersih di angka 53 persen atau sejumlah 27 desa.  

“Setiap hari bisa mengirim 4 tangki hingga 5 tangki air bersih. Pendistribusian air bersih menggunakan dua unit tangki berkapasitas 5000 liter dan dua unit tangki lainnya berkapasitas 6000 liter,” papar Hery.

Pada momen PAK September 2023 nanti, lanjutnya, pihaknya akan mengajukan tambahan anggaran untuk pengadaan air bersih berdasarkan tambahan data dari pihak desa terkait potensi perluasan kawasan terdampak bencana kekeringan.

“Dengan kekuatan anggaran (baru) itu, kami efisienkan untuk penggunaan anggaran. Sehingga tetap bisa mengirim secara merata bagi masyarakat yang sangat membutuhkan air bersih,” pungkasnya.

Baca Berita Madura lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunMadura.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved