Berita Pamekasan

Haji Her Tak Ingin Tembakau Petani Pamekasan Tak Laku, Pilih Tembakau Sisa Gudang Rokok Nasional

Pria yang akrab disapa Haji Her ini mengaku belum menentukan rencana berapa ton jumlah pembelian tembakau petani Pamekasan tahun ini.

Penulis: Kuswanto Ferdian | Editor: Aqwamit Torik
TribunMadura.com/Kuswanto Ferdian
CEO PT Bawang Mas Grup, H. Khoirul Umam (tengah). 

Laporan Wartawan TribunMadura.com, Kuswanto Ferdian 

TRIBUNMADURA.COM, PAMEKASAN - PT Bawang Mas Grup enggan membocorkan banyaknya jumlah pembelian tembakau petani Kabupaten Pamekasan, Madura jelang musim panen raya tembakau tahun 2023 ini.

Perusahaan yang dikenal sukses memproduksi rokok lokal ini milik seorang pengusaha bernama H Khoirul Umam.

Pria yang akrab disapa Haji Her ini mengaku belum menentukan rencana berapa ton jumlah pembelian tembakau petani Pamekasan tahun ini.

Alasannya, sampai saat ini masih melihat perkembangan kualitas tembakau Pamekasan.

Baca juga: P4TM Ajak Petani Awasi Dipasoknya Tembakau Jawa ke Pamekasan, Jadi Penyebab Rusaknya Harga Jual

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunMadura.com

"Pokoknya nanti kita lihat dulu kebutuhan gudang nasional itu butuh berapa ton, sisanya kita beli. Ya sisa dari kebutuhan pabrik kita beli," kata Haji Her, Jumat (5/8/2023).

Pria berkacamata ini menyatakan tak ingin tembakau petani Madura, khususnya Pamekasan ada sisa atau tidak laku.

Selain itu, Haji Her juga enggan membocorkan jumlah modal yang disiapkan untuk membeli tembakau petani Pamekasan tahun 2023 ini.

"Modal yang disediakan belum tahu, kami masih akan koordinasi dengan para ulama, soalnya uangnya pondok pesantren," kelakarnya.

Meski demikian, Haji Her berjanji akan berusaha ikut andil menjaga harga jual tembakau di Pamekasan agar tetap stabil, dan tidak sampai banting harga di bawah Rp 40 ribu per kilo.

"Memang sudah disiapkan oleh saya, misal pabrik yang besar tutup, saya bagaimana caranya harga tembakau petani Pamekasan tidak turun di bawah harga Rp 40 ribu," janjinya.

Pengamatan Haji Her, pada musim panen raya tembakau tahun 2022 lalu, sebagian tembakau petani Pamekasan harganya anjlok mulai Rp 19 ribu - Rp 25 ribu per kilo.

Padahal kata dia, kualitas tembakau petani Pamekassn di tahun itu masuk dalam kategori tembakau yang bagus.

"Itu yang akan saya stabilkan bagaimana caranya tidak terjadi banting harga," inginnya.

Haji Her berpesan jangan sampai harga tembakau petani Pamekasan dibeli di bawah Rp 40 ribu.

Sebab jika hal itu terjadi, dipastikan banyak petani Pamekasan merugi.

"Tahun ini banyak yang menanam tembakau. Saya ini bukan pejabat, tapi kalau saya melihat petani tembakau menangis soal harga tembakaunya yang anjlok, ya saya ikut merasakan kesedihan itu," tutupnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved