Berita Madura

Seorang WBP Lapas Narkotika Pamekasan Pindah Agama Islam di Balik Jeruji, Ganti Nama

Salah satunya yang dirasakan oleh warga binaan pemasyarakatan Lapas Narkotika Kelas IIA Pamekasan yang memutuskan menjadi mualaf di balik jeruji

Penulis: Kuswanto Ferdian | Editor: Samsul Arifin
TribunMadura.com/Kuswanto Ferdian
Suasana saat Islam Muhammad Khadafi membaca kalimat syahadat di Masjid Baiturrahman Lapas Narkotika Pamekasan, Jumat (11/8/2023). 

Laporan Wartawan TribunMadura.com, Kuswanto Ferdian 

TRIBUNMADURA.COM, PAMEKASAN - Penjara tak hanya menjadi tempat untuk membina para penjahat, namun menjadi tempat yang mendatangkan hidayah. 

Salah satunya yang dirasakan oleh warga binaan pemasyarakatan Lapas Narkotika Kelas IIA Pamekasan yang memutuskan menjadi mualaf di balik jeruji Lapas Narkotika Kelas IIA Pamekasan, Madura, Jum'at (11/8/2023).

Garis takdir WBP Lapas Narkotika Kelas IIA Pamekasan bernama Victor Thembo Macoba Bin Eric ini memutuskan pindah agama.

Ia baru dua bulan pindah dari Lapas Kelas I Madiun ke Lapas Narkotika Kelas IIA Pamekasan.

Pria warga Negara Nigeria tersebut meneguhkan hati untuk memeluk agama Islam. 

Baca juga: WBP Lapas Narkotika Pamekasan Juara 3 Lomba MTQ se-Korwil Madura, Dapat Piala Kakanwil Jatim

Informasi lengkap dan menarik Berita Madura lainnya di Googlenews TribunMadura.com

Dia resmi memeluk Islam dan memiliki nama Islam Muhammad Khadafi setelah mengucapkan kalimat syahadat yang dipandu Ustaz Muhammad Dafir di Masjid Baiturrahman Lapas Narkotika Pamekasan

Dalam prosesi pembacaan kalimat Syahadat tersebut turut disaksikan Kasi Binadik, Rikie Umbaran, Kasubsi Bimkeswat, Hairul Rasyid, jajaran registrasi dan 10 WBP sebagai saksi.

“Setelah mengucapkan syahadat, saya sangat bahagia. Hati saya merasa di Islam itu seperti ada sandaran hidup, walaupun bagaimanapun sulitnya keadaan ada sandaran yaitu Allah dari situlah saya mulai belajar tentang Islam," kata Islam Muhammad Khadafi.

Sementara itu, Plt Kalapas Narkotika Kelas IIA Pamekasan, Eddy Junaedi turut berbahagia ketika mendengar kabar ada seorang WBP ingin memeluk Islam.

Pesan dia, WBP yang memutuskan menjadi mualaf harus dari hati, dan tidak dijadikan azas manfaat, atau suatu modus. 

"Selama itu positif dan dapat membangun mental mereka menjadi lebih baik tentu kami akan mendukung penuh. Kami memfasilitasi mereka dengan memberikan kegiatan dan kesibukan yang positif agar mereka tidak jenuh selama menjalani masa hukuman dan dapat menjadi pribadi yang lebih baik lagi dari sebelumnya," tutupnya.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved