Pemilu 2024

Dukungan ke Ganjar Dievaluasi, PSI Sebut Gus dan Kiai Jatim Lebih Pilih Prabowo Sebagai Capres

Jaring aspirasi di PSI Jatim telah dilakukan selama sebulan terakhir dengan melakukan komunikasi dengan kader, gus, kiai dan ulama di Jatim.

Penulis: Fatimatuz Zahroh | Editor: Aqwamit Torik
TribunMadura.com/Fatimatuz Zahroh
Ketua DPW Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Jatim Teguh Cahyadin 

Yang kemudian akan dikuatkan oleh DPW dan DPD PSI

“Dan tugas kami untuk capres tegak lurus dengan DPP. Kalau untuk DPW nanti tugasnya adalah memenangkan PSI siapapun capresnya,” pungkasnya.

Sebagaimana diketahui, Partai Solidaritas Indonesia (PSI) resmi mengevaluasi ulang dukungannya kepada bakal calon presiden (capres) PDI-P Ganjar Pranowo.

Keputusan itu diambil dari hasil Kopi Darat Nasional (Kopdarnas) PSI di Tennis Indoor, Senayan, Jakarta, Selasa (22/8/2023) malam.

Terkait hasil Kopdarnas dimana PSI mengevaluasi ulang dukungan untuk bakal Capres Ganjar ditegaskan Gus Din bahwa hal itu masih ada peluang di hasil rembug rakyat yang kedua. 

Dan DPP PSI juga akan melakukan proses mencari ruang aspirasi ke masyarakat mana pilihan Presiden yang paling cocok. Dan hasilnya akan diumumkan pada bulan Oktober mendatang apakah akan diberikan pada Ganjar atau Prabowo ataukah tetap ‘jomblo’.

“Yang jelas dukungan ke Mas Ganjar diurai lagi dan dievaluasi ulang. Agar nantinya bisa lebih firm lagi apakah peran PSI bisa bekerja sama dengan para pihak termasuk PDIP maupun partai-partai pendukung dari dua belah pihak baik ganjar maupun prabowo,” tegasnya.

Berikutnya yang juga ia tekankan adalah PSI tegak lurus ke Jokowi.

Di antara capres yang dipilih harus memberi keberlanjutan misi dan program Jokowi. 

“Kalau Pak Prabowo bahwa beliau ingin menjadi penerus Pak Jokowi. Bahwa beliau berkomitmen bahwa kemajuan yang sudah diletakkan pak jokowi hari ini akan dilanjutkan pak prabowo,” tegasnya.

Dan beberapa hal yang berkaitan ke dalam juga akan menjadi pertimbangan yang dinilai.

Apakah misinya sejalan dengan perencanaan dan konsistensi yang dilakukan Jokowi sehingga legacy yang ditinggalkan bisa tetap hidup.

“Selain infrastruktur dari Pak Jokowi, kami juga ingin dua hal yaitu jokowinomic bahwa pembangunan ekonomi harus merata. Gak boleh jawasentris tapi harus merata. Dan yang diletakkan Pak Jokowi apakah bisa dilanjutkan oleh dua pemimpin ini apakah mas ganjar atau mas prabowo,” tandanya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved