Berita Madura

Ingatkan Tupoksi, Nayla Baddrut Tamam Berharap Bunda PAUD Pamekasan jadi Figur di Tingkat Desa

Acara yang dihadiri langsung oleh Bunda PAUD Kabupaten Pamekasan, Nalya Baddrut Tamam tersebut diikuti oleh seluruh bunda PAUD kecamatan

Penulis: Kuswanto Ferdian | Editor: Samsul Arifin
TribunMadura.com/Kuswanto Ferdian
Bunda PAUD Kabupaten Pamekasan, Nalya Baddrut Tamam. 

Laporan Wartawan TribunMadura.com, Kuswanto Ferdian 

TRIBUNMADURA.COM, PAMEKASAN - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur menggelar seminar optimalisasi peran bunda PAUD (pendidikan anak usia dini) kecamatan, desa dan kelurahan di Ball Room Hotel Cahaya Berlian, Jalan Raya Panglegur, Kamis (31/8/8/2023).

Acara yang dihadiri langsung oleh Bunda PAUD Kabupaten Pamekasan, Nalya Baddrut Tamam tersebut diikuti oleh seluruh bunda PAUD kecamatan yang terdiri dari istri para camat, dan bunda PAUD desa dan kelurahan yang merupakan istri kepala desa atau istri lurah.

"Kami telah melakukan finalisasi peraturan bupati (perbup) tentang PAUD HI (holistik integratif). Kalau sudah ada perbup tentang HI, maka memiliki landasan hukum untuk melaksanakan semua kegiatan terkait dengan pengembangan PAUD jadi PAUD HI," kata Kepala Disdikbud Pamekasan, Akhmad Zaini saat memberikan sambutan dalam acara tersebut.

Dia menjelaskan, holistik merupakan PAUD yang membangun segala unsur dan stuktur anak beserta lingkungannya. 

Sementara integratif adalah integrasi semua organisasi perangkat daerah (OPD) untuk membangun dan meningkatkan kualitas PAUD di Pamekasan.

Baca juga: Rantai Bianglala Milik Pasar Malam Pamekasan Pernah Putus Berungkali, Pastikan Tak Ada Korban

Informasi lengkap dan menarik Berita Madura lainnya hanya di GoogleNews TribunMadura.com

"Kita hari ini melaksanakan optimalisasi peran bunda PAUD kecamatan, desa dan kelurahan pada transisi PAUD menuju SD. Kita tahu bahwa ibu-ibu ini memiliki dua peran yang sangat penting, pertama peran sebagai seorang istri, dan kedua peran sebagai seorang ibu," tandasnya.

Sementar itu, Bunda PAUD Kabupaten Pamekasan, Nalya Baddrut Tamam mengajak para bunda PAUD di tingkat kecamatan hingga desa bekerja lebih maksimal sesuai dengan tugas yang telah ditentukan. 

Tidak hanya cukup dengan selempang sebagai simbol dari status sebagai bunda PAUD.

"Kami minta bagaimana peran bunda PAUD ini bisa lebih maksimal lagi, silahkan bisa dicari google apa saja peran-peran bunda PAUD, yang intinya kita sebagai bunda PAUD tidak hanya selempang saja, tapi bagaimana berperan kita mendorong untuk menjadikan PAUD yang ada di lembaga kita lebih baik, dan berkualitas lagi," pintanya.

Istri dari Bupati Pamekasan Baddrut Tamam ini menambahkan, bunda PAUD bisa membentuk kelompok kerja (pokja) di desanya masing-masing sebagai langkah merealisasikan peran bunda PAUD agar manfaatnya dirasakan oleh lembaga PAUD di desa tersebut.

"Ajunan yang menjadi bunda PAUD bisa membentuk pokjanya di kelurahan atau desanya masing-masing, nanti programnya disinergikan dengan pemerintah desa, jadi tidak ada yang berseberangan dengan pemerintah desa, semuanya harus satu visi dan misi," tambahnya.

Program bunda PAUD di tingkat desa harus selaras dengan program yang dirancang oleh pemerintah desa. Sehingga, tidak ada program yang berseberangan dengan visi atau misi kepada desa.

Menurutnya, bunda PAUD juga harus mampu menjadi figur di daerahnya agar dapat mempengaruhi guru dan orang tua. Fenomana orang tua menjaga anaknya di sekolah setiap hari menjadi salah satu tugas bunda PAUD agar hal itu bisa diminimalisir.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved