Berita Surabaya
Dosen Ubaya Jelaskan Gejala Burnout dan Tips Mengatasinya, Kalau Bangun Pagi Rasanya Sudah Capek
Dr Monique Elizabeth Sukamto SPsi, MSi, Psikolog mengatakan, gejala awal yang dapat diketahui adalah adanya kelelahan yang luar biasa.
Penulis: Sulvi Sofiana | Editor: Ficca Ayu
TRIBUNMADURA.COM, SURABAYA - Kelelahan kelelahan fisik, mental, dan emosi yang biasa dialami dapat dialami siapapun, baik orang yang bekerja di luar rumah maupun ibu rumah tangga. Hal ini disebut burnout.
Dosen Fakultas Psikologi Universitas Surabaya (Ubaya), Dr Monique Elizabeth Sukamto SPsi, MSi, Psikolog mengatakan, gejala awal yang dapat diketahui adalah adanya kelelahan yang luar biasa dalam menjalankan peran.
Kelelahan ini akibat dari banyaknya tuntutan yang tidak seimbang dengan sumber daya yang dimiliki. Alhasil, pekerjaan seolah tidak kunjung terselesaikan.
“Biasanya ciri-cirinya kalau bangun pagi rasanya sudah capek. Kemudian cepat lelah secara emosional,” ujarnya.
Baca juga: Inilah Arti Baby Blues yang Diduga Dialami Ibu Buang Bayi di KRL Viral, Kenali Gejala-gejalanya
Lelah secara emosional membuat seseorang pada akhirnya menjaga jarak emosional terhadap orang-orang di sekitarnya.
Hal ini ditandai dengan kurangnya rasa ingin terlibat dan kurang memiliki gairah dalam bekerja.
"Pada akhirnya, interaksi terbatas pada aspek fungsional dan mengabaikan aspek emosional. Sehingga, memuncukan rasa ketidakpuasan dalam menjalankan tugas,"tegasnya.
Ketua Laboratorium Psikologi Klinis Ubaya itu menyebut ada beberapa cara untuk mengatasi burnout.
Pertama, menjalin komunikasi dengan orang yang tepat dan bisa membantu.
“Selain itu, jadilah orang yang ‘good enough’ bukan ‘perfect’. Poinnya adalah kita berusaha melakukan pekerjaan sebaik mungkin dan itu sudah cukup,” imbuh Monique.
Baca juga: Kenali Gejala Penyakit Kencing Tikus, Berawal dari Demam Tinggi, 1 Orang di Kota Batu Sembuh
Ia menambahkan, menjaga kualitas tidur dan melakukan perawatan diri juga perlu dilakukan untuk menjaga kesehatan emosi.
Seperti permasalahan psikologis yang lain, burnout juga memiliki tingkat keparahannya.
Bila burnout tersebut sampai menyebabkan seseorang mengalami gejala-gejala depresi, seperti sering murung atau menangis, kehilangan minat akan hal-hal yang tadinya disukai, mengalami gangguan tidur, dan merasa tidak berharga, maka diperlukan bantuan profesional seperti psikolog atau psikiater untuk mendampingi.
Namun, apabila burnout tergolong ringan, dapat diatasi dengan melakukan langkah-langkah di atas.
“Intinya untuk pertolongan pertama saat burnout, kita perlu memiliki kemampuan mengelola waktu dengan baik. Namun disamping itu, waktu untuk memperhatikan diri sendiri (me time) juga diperlukan agar tetap bisa menjalani kesibukan dengan enjoy,” pungkasnya.
Baca Berita Madura lainnya
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunMadura.com
TribunMadura.com
burnout
Dosen Fakultas Psikologi Universitas Surabaya
Tribun Madura
Dr Monique Elizabeth Sukamto SPsi
kelelahan yang luar biasa
emosional
madura.tribunnews.com
Nasib Terkini Pengusaha Surabaya yang Pernah Tahan Ijazah Pegawai, Kini Gudangnya Dibobol Maling |
![]() |
---|
Ngakunya Gemas, Kakek 60 Tahun Lecehkan Anak Tetangga, Korban Diminta Jadi Pacar dan Dielus-elus |
![]() |
---|
Nekat, Maling Gasak Motor Siswa Sekolah yang Sedang Diparkir di Masjid Surabaya Utara, Dijual Murah |
![]() |
---|
Keren, 3 Seniman Beda Generasi Unjuk Gigi di Pameran Tiga Masa, Lihat Hasilnya |
![]() |
---|
Korban Hilang Tenggelam di Sungai Surabaya Bertambah, Sepasang Sandal Jepit Bikin Geger |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.