Berita Terkini

Sosok Syekh Ahmad Yasin, Tokoh Paling Berpengaruh di Palestina dan Pendiri Hamas, Masa Kecil Pilu

Inilah sosok Syekh Ahmad Yasin. Syekh Ahmad Yasin merupakan tokoh paling berpengaruh di Palestina, serta pendiri Hamas.

Editor: Januar
YouTube
Sosok Syekh Ahmad Yasin pendiri HAMAS 

Ia juga menjadi imam masjid di Rimal, Gaza, dan mengajar bahasa Arab dan tarbiyah Islamiyah di sebuah sekolah dasar.

Ia dikenal sebagai sosok yang cerdas, rendah hati, dan peduli terhadap nasib rakyat Palestina.

Pada tahun 1973, ia bersama dengan beberapa aktivis lainnya mendirikan Mujama' al-Islamiyah (Asosiasi Islam), sebuah organisasi sosial yang memberikan bantuan kesehatan, pendidikan, dan kesejahteraan kepada masyarakat Palestina.

Organisasi ini juga bergerak dalam bidang dakwah dan politik, dengan tujuan untuk menegakkan syariah Islam dan membebaskan Palestina dari penjajahan Israel.

Pada tahun 1984, ia ditangkap oleh Israel karena dituduh terlibat dalam serangan terhadap tentara Israel.

Ia dijatuhi hukuman 13 tahun penjara.

Di dalam penjara, ia bertemu dengan para tahanan politik lainnya yang berasal dari berbagai faksi perlawanan Palestina.

Ia berhasil menyatukan mereka di bawah bendera Islam dan membentuk sebuah gerakan baru yang bernama Hamas (singkatan dari Harakat al-Muqawamah al-Islamiyah atau Gerakan Perlawanan Islam).

Hamas adalah sayap militer dari Mujama' al-Islamiyah yang bertujuan untuk melawan Israel dengan segala cara, termasuk dengan menggunakan bom bunuh diri.

Hamas juga memiliki sayap politik yang berpartisipasi dalam pemilihan umum Palestina.

Pada tahun 1985, Syekh Yasin dibebaskan dari penjara sebagai bagian dari pertukaran tahanan antara Israel dan Jibril Front.

Ia kembali ke Gaza dan melanjutkan aktivitasnya sebagai pemimpin spiritual Hamas.

Ia menjadi sumber inspirasi dan motivasi bagi para pejuang Hamas dan rakyat Palestina.

Kemudian juga menjalin hubungan dengan negara-negara Islam lainnya, seperti Iran, Sudan, dan Qatar, untuk mendapatkan dukungan finansial dan politik.

Pada tahun 1997, ia kembali ditangkap oleh Israel setelah Israel gagal membunuh Khaled Mashal, salah satu pemimpin Hamas di Yordania.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved