Berita Terkini Bangkalan
Dzurriyah Mbah Kholil Sikapi Tegas Soal Wanita Joget di Depan Masjid Syaikhona: Ini Tempat Mulia!
Jagad media sosial media Tik Tok dalam sepekan terakhir diramaikan dengan postingan video seorang perempuan berpakaian gamis dan berjoget ala India
Penulis: Ahmad Faisol | Editor: Taufiq Rochman
Laporan Wartawan TribunMadura.com, Ahmad Faisol
TRIBUNMADURA.COM, BANGKALAN – Jagad media sosial media Tik Tok dalam sepekan terakhir diramaikan dengan postingan video seorang perempuan berpakaian gamis dan berjoget ala India di halaman Masjid Syaikhona Kholil, Desa Martajasah, Kota Bangkalan.
Padahal kawasan wisata religi yang dikenal dengan Komplek Pesarean Mbah Kholil itu dikenal sebagai tempat yang sakral.
Perwakilan dzurriyah Mbah Kholil, KH Hasbullah Muhtarom (Ra Hasbullah) merespon dengan imbauan tegas khususnya kepada pihak yang bersangkutan, juga kepada kaum muslimin khususnya kepada keluarga besar para pecinta Syaikhona Kholil agar tidak melakukan hal-hal negatif khususnya di area Pesarean Mbah Kholil.
“Kami dari segenap Keluarga Besar Bani Syaikhona Kholil khususnya dan seluruh Umat Islam umumnya sangat menyesalkan apa yang telah dilakukan oleh seseorang yang melakukan atau berjoget di depan masjid dan diunggah di akun medsos TikTok,” ungkap Ra Hasbullah, Minggu (5/11/2023) .

Seperti diketahui bersama, Mbah Kholil sosok ulama besar asal Bangkalan yang turut membidani lahirnya Nahdlatul Ulama.
Energi spiritualitas hingga saat ini mampu menjadi magnet bagi sebagian besar umat Islam untuk datang berziarah di komplek Komplek Pesarean Mbah Kholil.
Mbah Kholil lahir pada 11 Jumadil Akhir 1235 H dan wafat pada 29 Ramadhan 1343 H atau di tahun 1925 Masehi.
Mbah Kholil akrab dikenal sebagai guru dari para ulama Indonesia, seperti KH Hasyim Asy'ari (1871-1947), KH Abdul Wahab Hasbullah (1888-1971), KH Bisri Syansuri, dan sejumlah ulama besar lainnya di Jawa.
Berdasarkan silsilah yang disematkan pada tembok Bujuk Lagundih, Desa Ujungpiring, Kota Bangkalan, Mbah Kholil merupakan cicit dari Sunan Gunung Jati Syarif Hidayatullah.
Biasanya, para peziarah usai berkunjung dari Komplek Pesarean Mbah Kholil langsung menuju Bujuk Lagundih yang di situ terdapat Kolla (kolam) Al-Asror.
Jaraknya hanya 1 KM ke arah barat dari komplek pesarean.
Kolla itu menjadi napak tilas kala Mbah menancapkan tongkatnya dan menyemburkan air.
Hingga sekarang debit air tidak pernah surut.
“Ini bukan hanya semata-mata karena di depan Makam Mbah Kholil yang memang maha guru dari semua Ulama Nusantara, tetapi tolong lah diperhatikan bahwasanya ini tempat mulia, di area masjid,” tegas Ra Hasbullah.
Ia menambahkan, imbauan tersebut tidak hanya berlaku kepada pihak yang telah berjoget tetapi juga harapannya kepada khalayak.
Ra Hasbullah berpesan, membuatlah konten yang positif yang lebih mendidik daripada harus berjoget di tempat yang dimuliakan masyarakat.
“Dan kami semua, keluarga besar sangat menyayangkan dan menyesalkan perbuatan ini."
"Boleh lah kalau Cuma cari followers, tetapi untuk hal seperti ini tidak boleh dilakukan lagi atau diulang,” pungkasnya.
Sementara itu, beberapa netizen mencibir karena lokasi berjogetnya merupakan kawasan sakral yang tidak hanya menjadi destinasi masyarakat muslim nusantara, tetapi juga Asia Tenggara.
‘Astaghfirullah Mbak, salah tempat sampean, kenapa Harus Joget Disitu’.
Netizen lainnya dengan tegas mengingatkan, ‘Yang lagi viral, joget martajesah, otaknya di mana’.
Belakangan, beredar video permintaan maaf secara terbuka yang disampaikan seorang perempuan melalui rekaman video
Berikut isi permintaan maaf yang dilontarkan dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Madura :
Asssalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, perkenalkan nama saya Adinda Usi, saya pembuat konten video Tik Tok di depan Masjid Agung Syaikhona Kholil Bangkalan.
Saya secara pribadi memohon maaf sebesar-besarnya atas kekhilafan dan kekeliruan saya."
Bedhen kauleh nyo’on seporah se sobung batesseh (Saya mohon maaf yang tiada batas), terutamana dhe’ keluarga besar Syaikhona Kholil ben simpatisannya, (terutama kepada Keluarga Besar Syaikhona Kholil dan simpatisannya).
Dhe’ para masyarakat Madureh, kauleh nyo’on seporah se sobung betesseh (kepada masyarakat Madura saya mohon maaf) atas kekeliruan dan kekhilafan saya yang mana saya telah membuat konten tiktok dan tidak layak.
Insya Allah ke depannya saya tidak akan mengulangi lagi membuat konten video Tik Tok yang tidak pantas.
Saya cuma manusia biasa tidak luput dari salah dan dosa.
Dari itu saya meminta maaf yang sebesar-besarnya dan saya tidak akan mengulangi lagi.
Bedhen kauleh nyo’on seporang se tadhek betesseh dhe para masyarakat medureh ben (saya mohon maaf yang tiada batas ke masyarakat Madura dan) para sahabat Tik Tok khususnya, wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Ikuti berita seputar Bangkalan
Viral Cosplay Tikus Berdasi Dilarang Ikut Karnaval di Bangkalan, Wabup Angkat Bicara |
![]() |
---|
Potret Imunisasi di Bangkalan, Emak-Emak Antusias Lindungi Anak dari Campak |
![]() |
---|
Bangkalan Perketat Monev Campak, Dinkes dan 22 Puskesmas Bergerak Cegah KLB |
![]() |
---|
Waspada Campak di Bangkalan: 17 Anak Rawat Inap, Pemeriksaan Laboratorium Masih Berlangsung |
![]() |
---|
Kasus Campak di Bangkalan Melonjak, 50 Balita Dirawat Selama Agustus 2025, 1 Dirujuk ke Surabaya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.