Berita Terkini Madura

Daftar Santri Mbah Kholil yang Menjadi Pesohor Tanah Air: Ada Pendiri NU hingga Mursyid Thoriqoh

Berikut deretan santri Mbah Kholil Bangkalan yang menjadi pesohor di bumi Nusantara.

Editor: Taufiq Rochman
Dok Dinas Pariwisata Jawa Timur
Makam Syaikhona Kholil Bangkalan Madura 

Beliau dijuluki macan oleh Syaichona tatkala beliau baru ingin berguru pada Syaichona, kala itu KH Wahhab hendak mondok ke Demangan namun 3 minggu sebelumnya Syaichona memberi tahu pada semua santrinya, bahwa dalam jangka 3 minggu akan ada macan, benar saja setelah sampai pada waktu yang telah dikatakan Syaichona, beliau berteriak pada santri “ada macan. Ayo tangkap” mendengar teriakan Syaichona dan disertai gerumunan santri yang membawa parang dan sejenisnya, Wahhab muda lari terpontang panting karena takut, dan kembali lagi ke Demangan tatkala keadaan aman. Julukan macan yang diberikan Syaichona padanya dapat membentuk barisan Hizbulloh.

Santri kebanggaan Syaikhona Kholil

RKH As’ad Syamsul Arifin, pediri Pesantren Asem Bagus

Santri kepercaaan Syaichona Cholil, untuk mengantarkan tongkat dan tasbih yang merupakan isyaroh berdirinya jam’iyyah Nahdlotul Ulama pada KH Hasyim As’ari di Jombang, diceritakan bahwa beliau tatkala di suruh oleh sang guru, beliau hanya di bekali sebuah koin untuk ongkos, namun ajaibnya koin tersebut tetap sampai kembali ke Madura, karena tatkala beliau naik kendaraan tak satupun yang meminta ongkos.

Beliau juga seorang komandan tatkala melawan penjajah, seperti halnya KH Wahhab Hasbulloh dan KH Masykur

KH Abdul Karim Lirboyo

Konon tatkala KH Abdul Karim nyantri ke Demangan, Syaikhona Kholil mengambil semua perbekalan yangn dibawa olehnya, sehingga KH Abdul Karim atau mbah manab ini kesehariannya hanyalah berpuasa dan tirakat untuk menjalani kehidupannya di pesantren,karena kecintaannya akan sang guru, beliau ikuti semua cara yang telah di ajarkan Syaikhona mulai dari makna, keterangan sampai tatacara Syaikhona mendidik para santrinya.

KH Bahar bin Noerhasan Sidogiri

Di ceritakan bahwa, beliau dapat ilmu ladunni, tatkala bermimpi tidur bersama istri Syaikhona Kholil.

Pada waktu itu, tepatnya pas jamaah subuh, Syaikhona Kholil marah, sambil membawa golok dari dalemnya sambil berteriak “kurang ajar! Siapa yang tadi malam tidur bersama istriku ? Ayo ngaku!.” Karena semua santrinya tidak ada yang mengaku Syaichona memerintahkan mereka keluar dari musholla dua-dua, semua santri bergandengan keluar seperti yang telah di perintahkan, namun ada seorang santri yang tidak menemukan pasangan, sehingga ditanyai oleh Syaichona “mana gandengan mu?” diapun menjawab “tidak ada” karena jumlah santri pada masa itu hanya 20 orang, Syaikhona memerintahkan semua santrinya untuk mencari santri yang bersembunyi, dan di temukan Bahar yang bersembunyi, karena pada saat itu, dia bermimpi tidur bersama istri Syaikhona, oleh sebab itu, Bahar muda diberi 40 piring nasi bersama lauknya utuk dihabiskan, sebagai hukuman, tatkala telah habis Bahar melihat Syaikhona menangis seraya berkata “ilmuku telah di habiskan oleh bahar, sudah! Sekarang kamu pulang” setelah itu KH Bahar kembali dan mengajar di Sidogiri.

Santri Syaikhona Kholil yang menjadi mursyid dari Thariqah Naqsabandiyah

KH Abdulloh Mubarok

Beliau adalah seorang ayah dari Abbah Anom suryalaya yang merupakan mursyid dari THoriqoh Naksabandiyah, beliau juga pendiri dari pesantren di daerah Suryalaya.

KH Romli Tamim

Beliau merupakan santri Syaikhona Kholil yang menjadi mursyid thoriqoh Naksabandiyah, dan Syaikhona Kholil menyuruhnya pindah ke pesantren yang telah didirikan oleh KH Hasyim As’ari jombang, sebelum membangun sebuah pondok di daerah Rejoso, yang beliau namai pesantren Darul ‘Ulum.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved