Berita Sumenep
Anggaran Sangat Fantastis Sejak 2021-2023, Apa Kabar Gedung KIHT di Sumenep ?
Pembangunan gedung Kawasan Industri Hasil Tembakau (KIHT) di berpusat di Kecamatan Guluk-Guluk Kabupaten Sumenep, Madura dibangun sejak Tahun 2021.
Penulis: Ali Hafidz Syahbana | Editor: Januar
Laporan Wartawan TribunMadura.com, Ali Hafidz Syahbana
TRIBUNMADURA.COM, SUMENEP - Pembangunan gedung Kawasan Industri Hasil Tembakau (KIHT) di berpusat di Kecamatan Guluk-Guluk Kabupaten Sumenep, Madura dibangun sejak Tahun 2021.
Gedung KIHT tersebut dibangun oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) setempat dengan anggarkan Rp10 miliar dari dana DBHCHT Tahun 2021.
KIHT itu dibangun dengan tujuan untuk memberikan fasilitas kepada masyarakat khususnya para petani tembakau. Selain itu juga diharapkan bisa menekan peredaran rokok ilegal.
Namun, anggaran miliaran rupiah saat itu hanya berupa kerangka bangunannya saja. Sehingga pada tahun 2022 lalu, pembangunan gedung KIHT dilanjutkan kembali dengan alokasi anggaran Rp 1.986.042.116.
Pada bulan September 2022 lalu, Kepala Dinas Koperasi, Industri Kecil Menengah, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskop IKM Perindag) Sumenep Chainur Rasyid menyampaikan, bahwa anggaran Rp 1,9 miliar itu untuk melanjutkan pembangunan KIHT tahun 2021.
Alasannya, karena anggarannya saat itu tidak cukup. Sehingga kembali dianggarkan untuk dilanjutkan dari dana DBHCHT Tahun 2022 dengan harapan pada Tahun 2023 sudah bisa digunakan.
Maka lanjutnya, pembangunan fisiknya saja KIHT tersebut dikerjakan dua tahap, pada tahap 1-2 biaya yang sudah dihabiskan menguras anggaran hingga Rp 11,8 miliar. Tetapi, pembangunan yang sudah terealisasi hingga tahap kedua itu baru di bawah seperempat persen.
Baca juga: Komitmen Wujudkan Pemerataan Pembangunan Ekonomi, Ganjar-Mahfud Awali Kampanye di Sabang dan Merauke
Inong sapaan akrap Chainur Rasyid menyampaikan, bahwa masih banyak sarana dan prasarana yang perlu dipenuhi.
Dengan dibangunnya gedung KIHT, selain membantu petani, meningkatkan perekonomian, dan berharap KIHT dapat menekan peredaran rokok bodong di wilayah Sumenep.
Dari dana Rp 11.801.491.586 ini jika dirinci, pembangunan tahap pertama Rp 9.620.000.000 dan pembangunan tahap kedua Rp 1.801.491.586.
Anggaran itu hanya mampu menyelesaikan pembangunan dengan luas lahan 1.400 meter persegi.
"Fokus pembangunannya, pada tahap 1 dan 2 yaitu menyelesaikan empat gudang dan pemasangan paving," katanya.
Pemerintah menganggarkan kembali dana sebesar Rp 3,4 miliar untuk pembangunan tahap tiga, yakni Tahun 2023 melalui DBHCHT.
Semua anggaran pembangunan gedung KIHT di Kecamatan Guluk-Guluk itu bersumber dari dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT).
Puluhan Anak Meninggal Akibat Campak di Sumenep, Menkes: Banyak Berita Hoaks Jangan Imunisasi |
![]() |
---|
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin Turun ke Sumenep, Pantau Imunisasi Campak dan KLB |
![]() |
---|
Penyebaran Campak di Sumenep Bertambah Jadi 2.105 Kasus, Wabub Imam Hasyim Pantau Imunisasi |
![]() |
---|
Sebanyak 17 Orang Meninggal di Sumenep karena Campak, Gubernur Khofifah Langsung Terjun ke Madura |
![]() |
---|
Pengakuan Warga soal Ledakan Mobil di Sumenep, Cium Bau Tak Biasa di Lokasi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.