Berita Terkini Pamekasan

Kenangan AKBP Satria Permana Jabat Kapolres Pamekasan: Kedatangannya Disambut Berbagai Unjuk Rasa

Jabatan Kapolres Pamekasan, kini digantikan dari AKBP Satria Permana kepada AKBP Jazuli Dani Irawan

Penulis: Muchsin Rasjid | Editor: Taufiq Rochman
Tribun Jatim Network/Muchsin Rasjid
Jabatan Kapolres Pamekasan, kini digantikan dari AKBP Satria Permana kepada AKBP Jazuli Dani Irawan. 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Muchsin Rasjid

TRIBUNMADURA.COM, PAMEKASAN – Jabatan Kapolres Pamekasan, kini digantikan dari AKBP Satria Permana kepada AKBP Jazuli Dani Irawan.

Serah terima kapolres ini dilakukan di lapangan olah raga Sarja Arya Racana Polres Pamekasan, Senin (18/12/2023)

Satria Permana, yang menjabat kapolres Pamekasan, selama hampir setahun kini dipindah menjadi kapolres Magetan.

Sementara penggantinya, Jazuli Dani Irawan, sebelumnya menjabat sebagai Kabag Binopsnal Ditreskoba Polda Jatim.

Sebelum serah terima jabatan, sekitar pukul 08.00, kedatangan Jazuli Dani Irawan dan istri disambut dengan iringan musik dual, sekitar 100 meter sebelum mapolres Pamekasan.

Begitu masuk ke halaman mapolres, Jazuli disambut dengan upacara pedang pora.

Begitu juga, ketika AKBP Satria Permana dan istri hendak meninggalkan mapolres Pamekasan, sekitar pukul 13.00, dilepas dengan upacara tradisi pedang pora dan diantar dengan musik tradisional daul, hingga ke pertigaan lampu merah, Jl Stadion – Jl Bonorogo.

Sore harinya, dilanjutkan pisah kenal yang digelar di Pendopo Ronggosukowati, Pamekasan. Dihadiri Satria Permana, Kapolres Pamekasan Jazuli Dani Irawan.

Pj Bupati Pamekasan, ketua Majlis Ulama Indonesia (MUI) Pamekasan. Perwira di jajaran Polres Pamekasan, sejumlah pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD), tokoh masyarakat, sekaligus Direktur PT Bawang Mas, H Khairul Umam.

Saat memberikan sambutan, Satria Permana, mengatakan, jika kedatangan Jazuli Dani Irawan ke Polres Pamekasan dengan upacara pedang pora, namun kedatangan saya ke Polres Pamekasan di Pamekasan, langsung disambut dengan gerakan umat Islam di Pamekasan.

“Alhamdulillah, persoalan yang satu belum selesai, minggu berikutnya terjadi lagi unjuk rasa penutupan masjid di kawasan Desa Nyalabu Laok."

"Namun ini kasus yang ini belum tuntas, seminggu kemudian, muncul kasus pencemaran nama baik KH Hasyim Asy’ari, sehingga muncul unjuk rasa."

"Dan hampir setiap Jumat, kasus unjuk rasa mencuat. Jadi, selama hampir 1,5 bulan, penyambutan saya sebagai kapolres di Pamekasan disibukkan dengan berbagai unjuk rasa,” kenang kapolres.

Namun setelah dilantiknya Masrukin sebagai Sekretaris Daerah (sekda) Pamekasan di saat itu, dirinya mengaku sudah bisa tenang dan tensi unjuk rasa berkurang. Dan ia mengucapkan terima kasih kepada Masrukin, yang turut membantu menyejukkan suasana Pamekasan.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved