Carok di Bangkalan
Makna Posisi Wajah saat Kalah dalam Carok, Menghadap ke Atas Bakal Terjadi Hal Mengerikan
Belakangan ini peristiwa carok membuat masyarakat gempar. Itu seperti yang terjadi di Bangkalan baru-baru ini.
Penulis: Ahmad Faisol | Editor: Januar
Laporan wartawan TribunMadura.com, Ahmad Faisol
TRIBUNMADURA.COM, BANGKALAN – Belakangan ini peristiwa carok membuat masyarakat gempar.
Itu seperti yang terjadi di Bangkalan baru-baru ini.
Begitu mendengar kata ‘carok’, benak masyarakat sudah pasti menggambarkan sebuah peristiwa perkelahian menggunakan senjata tajam berupa celurit.
Namun sejatinya, dari sudut pandang sejarah budaya Madura disebutkan bahwa carok dilandasi persoalan harga diri, kesepakatan duel satu lawan satu, mendapat ‘restu’ dari keluarga kedua belah pihak, hingga tentang keikhlasan.
Hal itu dipaparkan Ketua Pusat Penelitian dan Inovasi Sosial Budaya Madura (LPPM) Universitas Trunojoyo Madura (UTM), Iskandar Dzulkarnain.
Dosen Sosiologi UTM mengungkapkan, terjadinya carok kalau dilihat dari sudut pandang sejarah budayanya merupakan persoalan harga diri.
Baca juga: Adik Tertawa saat Ceritakan Detik-detik Carok Lawan 4 di Bangkalan: Kena, Tapi Gak Sadar
Hal itu diperkuat oleh hasil riset Latief Wiyata yang menyebutkan bahwa sebenarnya terjadinya carok itu 90 persen karena harga diri, persoalan perempuan, dan sudah ada perjanjian antara kedua belah pihak. Sisanya karena harga diri tentang persoalan perebutan lahan seperti tanah.
Namun saat ini, lanjutnya, telah terjadi pergeseran yang sangat jauh sehingga berujung tindakan kriminal.
Seperti kemarin empat lawan satu, sebenarnya bukan carok tetapi lebih kepada persoalan kriminal, dendam-dendam berujung tindakan kriminal menggunakan sajam.
“Carok bukan lagi persoalan harga diri, tetapi nuansanya lebih ke persoalan politik bahkan hanya sekedar perebutan kekuasaan. Fenomena carok sekarang dilakukan dari belakang, bergerombol membunuh satu orang. Dari perspektif sejarah budaya Madura, itu sebenarnya bukan definisi carok,” ungkap Iskandar kepada Tribun Madura, Selasa (16/1/2024).
Ia menjelaskan, ada kepercayaan masyarakat Madura jaman dulu bagi pihak yang salah dan akhirnya kalah dalam duel carok maka tidak ada dendam.
Namun jika pihak yang benar ternyata kalah dengan posisi wajah menghadap ke atas, anak laki-laki atau saudara laki-laki dari pihak yang benar namun kalah harus melakukan balas dendam.
Tentu saja hal mengerikan bakal terus berlanjut.
Dan apabila pihak yang benar meninggal dengan wajah menghadap ke bawah atau dengan tubuh tersungkur, itu berarti sudah ikhlas dengan kekalahannya.
carok
Bangkalan
carok 2 lawan 4 di Bangkalan
Universitas Trunojoyo Madura
TribunMadura.com
Berita Bangkalan terkini
Adik Hasan Busri Tertawa Kenang Ngerinya Peristiwa Carok Maut 2 vs 4 di Bangkalan: Ketinggalan Saya |
![]() |
---|
Adik Tertawa saat Ceritakan Detik-detik Carok Lawan 4 di Bangkalan: Kena, Tapi Gak Sadar |
![]() |
---|
Tradisi Carok Pada Sejarah Budaya Madura, Posisi Wajah saat Kalah Jadi Penentu Ada Dendam atau Tidak |
![]() |
---|
Pengakuan Kakak Beradik Pelaku Carok di Bangkalan, Pernah Belajar Silat di Kalimantan |
![]() |
---|
Polisi Jerat Kakak Beradik Tersangka Carok di Bangkalan dengan Pidana Penjara Seumur Hidup |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.