Pemilu 2024

Di Surabaya Ada PSU di 10 TPS Besok, Wali Kota Eri Ajak Pemilih Kembali Mencoblos

Komisi Pemilihan Umum (KPU) Surabaya akan menggelar Pemungutan Suara Ulang (PSU), Sabtu (24/2/2024).

Penulis: Bobby Koloway | Editor: Januar
TribunMadura/ Bobby Constantine Koloway
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi saat memberikan suara pada masa pemungutan suara, Rabu (14/2/2024). 

Laporan wartawan Tribun Jatim Network, Bobby Constantine Koloway

TRIBUNMADURA.COM, SURABAYA - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Surabaya akan menggelar Pemungutan Suara Ulang (PSU), Sabtu (24/2/2024).

Total, ada 10 Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang menggelar PSU di Kota Pahlawan.

Pelaksanaan PSU tersebut menindaklanjuti rekomendasi Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Surabaya. Sebab, surat suara di delapan TPS di wilayah daerah pemilihan (dapil) lima tercampur dengan caleg DPRD Kota Surabaya Dapil dua.

Kemudian, dua TPS di Kecamatan Gayungan menggelar PSU karena ada pemilih yang tidak terdaftar di DPT ikut menggunakan hak suara. "Semua persiapan (PSU) sudah selesai. Baik dari petugas, logistik, maupun pemberitahuan kepada calon pemilih," kata Ketua KPU Surabaya Nur Syamsi di Surabaya, Jumat (23/2/2024).

Menurutnya, persiapan dilakukan seperti halnya pada pemungutan suara di 14 Februari 2024 lalu. "Yang berbeda, mungkin hanya di surat suara itu ada stempelnya, ada tulisannya surat suara untuk pemungutan suara ulang," katanya.

Baca juga: Terungkap Motif Pelaku Pemboman di Rumah Ketua KPPS di Pamekasan, Dendam ke Anak Korban

Seluruh logistik berapa surat suara juga telah selesai cetak. Pihaknya berkoodinasi dengan para Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) untuk melakukan distribusi. "Kesiapan logistik Insya Allah tidak ada kendala. Mudah-mudahan pada saat distribusi juga tidak ada kendala," katanya.

Pihaknya juga berkoodinasi dengan pihak kepolisian untuk melakukan pengamanan. Di antaranya Polrestabes Surabaya dan Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya. "Insya Allah teman-teman kepolisian selalu siap setiap saat untuk penyediaan personil pengamanan," katanya.

Selain dengan kepolisian, pihaknya juga berkoodinasi dengan para tokoh masyarakat dan tokoh agama di sekitar lokasi PSU. Terutama, untuk sama-sama menyukseskan pelaksanaan pemilu dengan keikutsertaan pemilih yang tinggi.

"Ini memang harus dilakukan karena karena ada beberapa hal yang menyebabkan terjadi PSU. Bukan sesuatu yang yang harus ditakuti. Kita hindari tetapi tidak harus ditakuti dan seakan-akan menjadi sebuah yang mencekam gitu, bukan," katanya.

"Sebab, sejatinya pemungutan suara, baik itu pemungutan suara awal maupun pemungutan suara ulang itu kan pengejawantahan suara rakyat. Sepanjang kemudian rakyat menggunakan hak pilih ya jangan kemudian ada hal-hal yang memicu (gangguan) keamanan," katanya.

Nur Syamsi mengajak masyarakat untuk sama-sama mencoblos kembali bagi yang telah mendapatkan undangan. "Kami berharap sekaligus mohon maaf kepada masyarakat yang di TPS-nya terjadi PSU," katanya.

"Mohon maaf kepada masyarakat karena beberapa sebab di TPS tersebut harus ada PSU dan mungkin membutuhkan waktu lebih dibanding dengan yang TPS-nya tidak ada PSU. Harapan kami, sekalipun harus dua kali menggunakan hak pilih, mari bersama-sama memotivasi dan semangat untuk menyalurkan aspirasi menggunakan hak konstitusionalnya," katanya.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi berharap masyarakat bisa menyukseskan pelaksanaan PSU. Setiap suara menentukan masa depan bangsa.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved