Hikmah Ramadan

Puasa dan Kesalehan Sosial

Ramadhan identik dengan puasa dan aktivitas amaliah ibadah lainnya, mulai dari tadarus, wirid, tarawih, megengan, beramal, bahkan menyuburkan empati

Editor: Taufiq Rochman
MUI Jatim
Wakil Rais Syuriyah PWNU Jatim, Prof. Dr. Drs. Ali Maschan Moesa, MSi mengulas tentang Puasa dan Kesalehan Sosial pada Ramadan 2024 

Sebagaimana dalam suatu Hadits yang diriwayatkan oleh ‘Aisyah bahwa: “Rasulullah Saw meningkatkan kesungguhan (ibadahnya) di sepuluh terakhir (bulan Ramadhan), hal yang tidak beliau lakukan pada (hari) lainnya” (HR. Muslim, Ibnu Majah, Khuzaimah dan Ahmad).

Jika ditinjau secara medis ternyata bangun malam memiliki dampak positif bagi kesehatan.

Seperti yang pernah diungkapkan seorang ilmuwan dari Virginia Tech bernama Roger Ekrich, dalam penelitiannya selama 16 tahun.

Ia mengungkap bahwa dalam banyak historis bahwa manusia di zaman lampau terbiasa tidur selama dua waktu dalam satu malam.

Dalam bukunya yang bertajuk “At Day’s Close” Night in Times Past” dimana didalamnya berisi lebih dari 500 referensi pola tidur dari catatan pengadilan, buku harian, buku sastra dan catatan kesehatan.

Ia menggambarkan tidur pertama dimulai sekitar dua jam setelah senja, dan ini bisa dilakukan sekitar pukul 8/9 malam, kemudian terbangun selama satu atau dua jam, lalu tidur lagi untuk kedua kalinya.

Ekrich mengatakan bahwa selama waktu bangun di antara dua tidur tersebut, ternyata kondisi tubuh sangat aktif.

Seseorang acap kali terbangun, merokok atau ke kamar mandi, atau mengunjungi tetangga. Akan tetapi, kebanyakan orang tetap di tempat tidur, menulis, membaca dan seringkaliberdoa.

Ia juga menambahkan bahwa sudah banyak buku yang mengkaji tentang doa yang tak terhitung jumlahnya dari kisaran waktu abad-15 berisi tentang doa khusus di antara dua jam tidur tersebut.

Tentu ini menandakan bahwa, menghidupkan malam Ramadhan dengan mengingat Tuhan, Berdoa, berdzikir, dan melakukan aktivitas positif lainnya, selain bernilai pahala, jugabermanfaat untuk menyehatkan rohani dan jasmani manusia.

Tentu ini lebih cepat untuk menghantarkan kita untuk mengasah kesalehan spiritual secara maksimal.
Kesalehan spiritual dan kesalehan sosial merupakan dua komponen penting yang harus dimiliki oleh seorang muslim.

Keduanya saling berhubungan satu sama lain. Menjaga hubungan dengan Tuhan (hablun min Allah) berfungsi untuk meningkatkan hubungan kedekatan dengan-Nya, dan menjalin hubungan baik dengan manusia (hablun min al-Nass),
adalah bentuk penghormatan kepada Tuhan dengan tidak mencelakakan ciptaan-Nya.

Semoga kita mampu menghidupkan dan meningkatkan segala aktivitas ibadah di bulan
Ramadhan, Aamin.

 

Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved