Hikmah Ramadan

Ramadan: Upgrading Spiritual dan Emotional Question

Ramadan sering disebut bulan penuh berkah yang bermakna ziyadat al-khair (bertambahnya nilai nilai kebaikan), tidak hanya dalam konteks vertikal

Editor: Taufiq Rochman
Istimewa
Dr. Holis, S. HI., M. HI, Pengurus MUI Jawa Timur 

Selain itu, puasa di bulan Ramadan diharapkan dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas ubudiyahnya yang disertai dengan ketulusan dan keikhlasan, serta sikap kepribadiannya yang santun dan menyejukkan bagi kehidupan di sekitarnya.

Terlebih, Ramadan tahun ini pasca penyelenggaran pemilihan umum (PEMILU) yang diwarnai dengan aksi black campaign antar masing masing pendukung paslon.

Harapannya, hadirnya bulan suci Ramadan pasca pemilihan umum dapat menciptakan suasana yang lebih sejuk nan damai bagi semua pihak, khususnya bagi masing masing paslon dan pendukunya.

Pembentukan sifat dan karakter kepribadian manusia yang lebih santun dan humanis inilah yang menjadi target utama dalam ibadah puasa di bulan Ramadan.

Hal ini tercermin dari perintah Nabi SAW agar dapat menahan diri (al imsak) dari setiap faktor yang menjadi pemicu kemarahan dan berkurangnya kesempurnaan pahala puasa Ramadan.

Perlu diketahui, salah satu penyakit sosial kronis yang menjangkit masyarakat modern saat ini ialah sifat acuh tak acuh pada orang lain, dan bahkan kecenderungannya mudah melukai perasaan orang lain.

Semoga dengan ibadah puasa di bulan Ramadan dapat mengubah karakter dan sifat kepripadian setiap insan muslim menjadi lebih peduli dan peka terhadap lingkungan di sekitarnya sebagaimana sabda Nabi SAW “Bukan termasuk golongan kami, orang yang tak punya kepedulian dengan urusan saudaranya sesama muslim”.

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved