Berita Pamekasan

BPJS Ketenagakerjaan Pamekasan Kerjasama dengan Cabdin Pendidikan Jatim, Semua Guru Didorong Ikut

Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan Kabupaten Pamekasan sosialisasi manfaat program BPJS Ketenagakerjaan

Penulis: Kuswanto Ferdian | Editor: Januar
TribunMadura/ Kuswanto
Kepala BPJS Ketenagakerjaan Pamekasan, Anita Ardhiana saat foto bersama dengan perwakilan kepala sekolah swasta dan negeri di aula SMKN 1 Pamekasan usia melakukan penandatanganan kerjasama. 

Laporan Wartawan TribunMadura.com, Kuswanto Ferdian

TRIBUNMADURA.COM, PAMEKASAN - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan Kabupaten Pamekasan sosialisasi manfaat program BPJS Ketenagakerjaan ke sejumlah sekolah di lingkungan Dinas Pendidikan Pamekasan, Madura, Kamis (25/4/2024).

Sosialisasi ini digelar di aula SMKN 1 Pamekasan.

Dalam acara ini dihadiri 70 kepala sekolah perwakilan dari masing-masing SMA, SMK negeri dan swasta di Pamekasan.

Kepala BPJS Ketenagakerjaan Pamekasan, Anita Ardhiana mengatakan, pihaknya bekerjasama dengan Cabang Dinas (Cabdin) Pendidikan Jawa Timur Wilayah Pamekasan untuk mensukseskan program BPJS Ketenagakerjaan di kalangan tenaga pendidik.

Kerjasama ini dibangun karena Cabdin Pendidikan Pamekasan yang menaungi seluruh SMA, SMK, SLB baik swasta atau negeri di Kabupaten Pamekasan.

Penuturan Anita, BPJS Ketenagakerjaan Pamekasan mengusung tag line semangat perlindungan untuk seluruh ekosistem pendidikan.

"Jadi tidak hanya tenaga pendidik yang harus diberikan jaminan perlindungan sosial ketenagakerjaan, tapi tenaga pendukungnya juga seperti security, bagian administrasi, tukang kebun, tukang parkir, dan siswa yang kerja praktek magang mereka semua berhak mendapatkan," kata Anita.

Menurut Anita, sebagian tenaga pendidik di Pamekasan sudah ada yang tercover jaminan perlindungan sosial ketenagakerjaan dari Provinsi Jatim.

Namun banyak juga tenaga pendidik di Pamekasan yang belum tercover karena status sekolahnya swasta yang tidak mendapatkan bantuan langsung dari pemerintah.

"Memang masih sedikit sekali, di data kami baru sembilan sekolah di Pamekasan yang menjadi kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan baik SMA negeri atau swasta, karena yang dicover provinsi itu tidak semua, ada beberapa tenaga pendidik yang tidak dapat bantuan dari provinsi lalu mereka dari sekolahnya mendaftarkan ke kami sendiri," jelasnya.

Penuturan Anita, program jaminan sosial ketenagakerjaan ini tujuannya dalam rangka meningkatkan harkat dan martabat hidup manusia.

Misal terjadi risiko sosial saat tenaga pendidik bekerja, keluarga yang ditinggal bisa mendapat santunan berupa hak manfaat dari kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan.

Sehingga keluarga yang ditinggal tidak perlu mencari belas kasihan orang lain untuk memenuhi kehidupan sehari-harinya.

"Kami juga sudah menyerahkan santunan secara simbolis, kebetulan ada tenaga kerja security di salah satu SMA di Pamekasan meninggal dunia, itu kita memberikan santunan Rp 42 juta," ungkapnya.

Anita juga menjelaskan perihal program jaminan kecelakaan kerja terhadap tenaga pendidik bila menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan.

Misal tenaga pendidik mengalami kecelakaan kerja akan ditanggung biayanya oleh BPJS Ketenagakerjaan sampai sembuh di rumah sakit pemerintah kelas 1.

Apabila kecelakaan kerja itu sampai fatal meninggal dunia, maka akan diberikan santunan dan jaminan kecelakaan kerjanya senilai 48 kali upah plus beasiswa untuk dua orang anaknya sampai selesai kuliah dengan biaya senilai Rp 174 juta.

"Misalnya ada cacat, kita juga memberikan santunan. Bagi tenaga kerja yang mengikuti program tabungan jaminan hari tua dan pensiun, mereka juga dapat manfaat jika sudah tidak bekerja di hari tuanya, begitu pula saat pensiun diberikan santunan secara berkala seperti PNS," urainya.

Lebih lanjut Anita berharap, seluruh pemangku kepentingan pendidikan mulai dari cabang dinas dan kepala sekolah agar bersama-sama memikirkan kesejahteraan guru bukan hanya saat masih aktif mengajar di sekolah saja.

Melainkan saat tidak lagi menjadi guru dan keluarga yang akan ditinggalkan juga perlu dipikirkan, sehingga diperlukan BPJS Ketenagakerjaan yang harapannya agar bisa tercover misal terjadi resiko sosial.

Sementara itu, Kepala Cabang Dinas (Cabdin) Pendidikan Jawa Timur Wilayah Pamekasan, Slamet Goestiantoko mengaku bersyukur karena BPJS Ketenagakerjaan Pamekasan terus memberikan edukasi kepada seluruh tenaga pendidik untuk mengetahui kebermanfaatan program jaminan sosial ketenagakerjaan (Jamsostek).

Dia berkomitmen akan terus memantau dan memberikan motivasi agar semua tenaga pendidik baik yang ASN dan non ASN di Pamekasan bisa mengikuti program Jamsostek dari BPJS Ketenagakerjaan.

"Sekarang alhamdulillah cukup banyak yang sudah menjadi peserta," syukurnya.

Dalam sosialisasi ini, Slamet Goestiantoko melibatkan lebih banyak para guru SMK swasta dari pada negeri.

Dengan seperti ini, pihaknya optimis bersama BPJS Ketenagakerjaan Pamekasan akan terus memantau perkembangan usai sosialisasi tersebut, sehingga kebermanfaatan BPJS Ketenagakerjaan dirasakan oleh para guru.

"Ini program pemerintah yang saya kira bagus dalam rangka mensejahterakan tenaga pekerja Indonesia secara umum, terutama yang ada di wilayah Pamekasan," nilainya.

Terdata sebanyak 70 SMA swasta dan negeri yang mengikuti sosialisasi manfaat program BPJS Ketenagakerjaan ini.

Setelah sosialisasi ini, Slamet Goestiantoko berharap keikutsertaan dari tenaga pendidik di Pamekasan semakin bertambah menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan.

 

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunMadura.com

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved