Berita Terkini Probolinggo

Keikhlasan Petani di Probolinggo, Ogah Lapor Polisi Meski Tembakaunya Dirusak Orang: Belum Rejeki

Tingginya harga tembakau di Kabupaten Probolinggo tidak bisa dirasakan Pasangan Suami Istri (Pasutri) di Kecamatan Kraksaan, Kabupaten Probolinggo

Penulis: Ahsan Faradisi | Editor: Taufiq Rochman
Tribun Jatim Network/Ahsan Fadisi
Kondisi tembakau milik salah seorang Pasutri di Desa Bulu, Kecamatan Kraksaan, Kabupaten Probolinggo yang dirusak orang tak dikenal, Selasa (13/8/2024). 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Ahsan Faradisi Probolinggo

TRIBUNMADURA.COM, Probolinggo - Tingginya harga tembakau di Kabupaten Probolinggo tidak bisa dirasakan Pasangan Suami Istri (Pasutri) di Kecamatan Kraksaan, Kabupaten Probolinggo yang tanaman tembakaunya dirusak orang tak dikenal.

Pasutri itu bernama Amir Mahmud (54) dan Mutmainnah (50), warga Dusun Sumber, RT 001 RW 001, Desa Bulu, Kecamatan Kraksaan,  Kabupaten Probolinggo

Saat ditemui di rumahnya, pada Selasa (13/8/2024), tampak raut wajah Pasutri itu masih menahan sedih dan pasrah setelah tembakau yang diharapkan memberi untung besar dengan tingginya harga tembakau saat ini.

Mahmud menceritakan, jika tanaman tembakaunya dirusak pada Minggu (11/8/2024) dinihari, yang diduga dirusak menggunakan cairan gramukson.

Sehingga membuat daun tembakau mengering dan berubah warna kuning saat terkena sinar matahari.

"Sepertinya disemprot pakai gramukson sekitar pukul 2.00 pagi. Karena Minggu sekitar pukul 6.00 WIB, keadaan tembakau masih bagus, saat saya cek ke sawah."

"Karena mungkin masih belum kena sinar matahari," kata Mahmud.

Namun, lanjut Mahmud, sekitar pukul 10.00 WIB, dirinya dijemput oleh warga yang rumahnya tidak jauh dari sawahnya, meminta agar mengecek ke sawahnya.

Setibanya, keadaan tembakau sudah berubah warna dan mengering.

"Totalnya, ada 5 ribu tembakau yang saya tanam di luas 200 meter dan hanya tersisa 500 tembakau yang selamat, tapi tembakau yang jelek."

"Sudah tidak ada harapan lagi. Daun keringnya juga tidak bisa dijual," ujar Mahmud.

"Saya tidak merasa ada musuh, tapi tidak tahu kenapa tembakau saya dirusak."

"Kalau tembakau yang di sebelah, semuanya masih bagus."

"Ya kalau tidak dirusak, uang Rp25 juta sudah di depan mata," tambahnya.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved