Berita Gresik

Melihat Desa Doudo Gresik, Dulu hanya punya Telaga Rena kini Mandiri punya Eduwisata

Telaga Rena di Desa Doudo, Kecamatan Panceng, Kabupaten Gresik dahulu menjadi satu-satunya sumber air.

Penulis: Willy Abraham | Editor: Januar
TribunMadura/ Willy Abraham
Para pelajar menjajal eduwisata di kawasan Doudo Eduwisata, Jumat (13/9/2024). 

Laporan wartawan Tribun Jatim Network, Willy Abraham

TRIBUNMADURA.COM, GRESIK Telaga Rena di Desa Doudo, Kecamatan Panceng, Kabupaten Gresik dahulu menjadi satu-satunya sumber air.

Kini Desa yang berada 60 kilometer dari Gresik memiliki kolam renang untuk anak-anak.

Desanya asri. Banyak kampung tematik di dalam Desa yang dulunya berstatus tertinggal menjadi mandiri ini. Keberhasilan Desa Doudo menjadi Desa Mandiri berkat sejumlah terobosan. Salah satunya PT Pertamina EP Poleng Field bersama pemerintahan desa dan kelompok binaan Pokdarwis Doudo, mengembangkan pariwisata berbasis masyarakat yang berkelanjutan. Desa yang berfokus pada pelestarian lingkungan dan budaya. Melalui program ini, Desa Doudo yang awalnya berstatus desa tertinggal saat ini bertransformasi menjadi desa mandiri.

Di tengah perkembangan konsep merdeka belajar, Desa Doudo memiliki Eduwisata. Wisata berbasis alam ini perlahan laris diserbu sekolah-sekolah. Mulai PAUD, TK, sampai SD dan SMP. Khususnya untuk pembelajaran di luar kelas yang bermuatan edukasi lingkungan, air bersih, dan pertanian.

Berdiri di lahan desa seluas 1 hektar. Pengunjung dapat merasakan sensasi bertanam dan memetik buah-buahan serta sayuran. Baik di media terbuka, maupun bangunan greenhouse seluas 8×22 meter.

Bedanya dengan wisata umumnya, wisata edukasi Desa Doudo menerapkan sistem reservasi. Tak bisa langsung datang, beli tiket, dan menikmati. Sehari, hanya menerima paling banyak dari 2 sekolah.

Selain tanam-petik sayur, pengunjung pun dapat diajari pemandu untuk lukis gerabah, ecoprint, dan fun-cooking. Serta ada outbound flying fox di atas area telaga, kolam renang, dan juga foodcourt.

Meski tergolong rintisan, tak kurang 40 warga yang terlibat di kegiatan ekonomi wisata.

"Termasuk para ibu pelaku UMKM di foodcourt," kata Kepala Desa Doudo, Sutomo.

Ke depan, pihak Pemdes berupaya untuk perbesar kapasitas kunjungan. Selain menambah SDM, Pemdes pun mulai berpikir untuk ketersediaan tanaman dengan memberdayakan masyarakat.

Di Doudo sendiri, hampir tiap RT telah memiliki greenhouse. Harapannya, hal itu ke depan dapat menopang keberlanjutan wisata edukasi Doudo.

Selain itu, dengan keunggulan pengelolaan Hippam atau air bersih, serta kampung-kampung tematik yang inovatif, besar harapan Desa Doudo ke depan juga menjadi Desa Wisata Edukasi Hijau Terpadu.

Terdapat kampung Aloevera, dengan aneka olahan pangannya; kampung E-Link, dengan IPAL komunal dan biopori plusnya. Kampung 3R, bank sampah, komposter, dan pemberdayaan masyarakat lainnya.

Tak hanya menjadi sarana bagi anak-anak sekolah. Tapi juga terbuka untuk umum, khususnya PKK dan karang taruna. Untuk belajar tentang pembangunan berbasis pemberdayaan. Sembari menikmati asri dan rindang Desa Doudo, serta ramahnya warga.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved