Viral Nasional

Cak Imin Kuak Harga 1 Suara Rp300 Ribu di Pilkada 2024, Soroti Rakyat Memilih karena Uang: Ini Gawat

Mendadak Cak Imim kuak harga satu suara Rp300 ribu di Pilkada 2024. Sebut rakyat memilih karena uang: ini gawat.

Editor: Titis Suud
Tribunnews.com
Muhaimin Iskandar alias Cak imin, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) soroti harga satu suara di Pilkada 2024. 

"Hasil survei pakai uang itu minimal Rp 300.000 baru bisa diterima. Kalau cuma Rp 100.000 enggak akan diterima oleh rakyat," kata Muhaimin Iskandar dalam sambutannya di acara Musyawarah Nasional Perempuan Bangsa di Jakarta Pusat, Sabtu (30/11/2024) malam.

Ia lalu mengingatkan kadernya untuk menggunakan otak dan gagasan alih-alih uang. 

Muhaimin Iskandar, Ketua PKB yang akrab disapa Cak Imin saat diwawancarai oleh Tribun Jatim Network usai menghadiri kegiatan Gagas RI yang digelar oleh Kompas Group, Rabu (22/11/23) di Gedung ACC Unair.
Muhaimin Iskandar, Ketua PKB yang akrab disapa Cak Imin saat diwawancarai oleh Tribun Jatim Network usai menghadiri kegiatan Gagas RI yang digelar oleh Kompas Group, Rabu (22/11/23) di Gedung ACC Unair. (TribunJatim.com/Fikri Firmansyah)

Uang, menurutnya, bukan segala-galanya untuk mencapai tujuan dalam perjuangan politik.

"Don't worry kepada para kader PKB, don't worry kepada seluruh politisi-politisi PKB, uang bukan segala-galanya. 

Kita tahu politik butuh uang, tapi bagi kader PKB uang bukan segala-galanya untuk mencapai tujuan," tandasnya.

Di sisi lain, ia mengaku bahagia masih banyak kader PKB yang tidak menggunakan praktik "haram" tersebut.

Termasuk, kata Muhaimin, kadernya yang maju menjadi calon gubernur Riau, Abdul Wahid.

Abdul Wahid diketahui unggul berdasarkan hasil hitung cepat (quick count) sejumlah lembaga survei.

"Tadi (Abdul Wahid) cerita, menang menjadi gubernur tanpa mengeluarkan uang. Berarti kita perlu evaluasi. Kritik kita kepada Pilkada masih ada. Model-model Abdul Wahid ini menang tanpa uang," ucap Muhaimin.

Pria yang karib disapa Cak Imin ini lantas menyebut bahwa Abdul Wahid menang menggunakan otak dan gagasan.

"Kata dia cuma dua modalnya. Pakai otak yang pertama, yang kedua pakai data. 

Karena tahu itu, Pak Wahid (datanya) daripada keluar Rp 300.000 per suara, lebih baik tidak usah keluar karena memang enggak ada," tandas Muhaimin.

Artikel ini diolah dari Kompas.com 

Berita Viral Nasional lainnya

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved