Ramadan 2025

PENJELASAN Lengkap Kenapa Awal Ramadan 2025 Berpotensi Berbeda

Inilah penjelasan kenapa awal ramadan 2025 atau 1446 Hijriah di Indonesia berpotensi berbeda.

Editor: Taufiq Rochman
TRIBUNMADURA.COM/HABIBUR ROHMAN
AWAL RAMADAN - Rukyatul hilal penentuan 1 Ramadhan 2022 oleh Kemenag Surabaya dan Pemerintah Kota Surabaya, Jumat (1/4/2022). Foto ini digunakan untuk artikel berjudul Inilah penjelasan kenapa awal ramadan 2025 atau 1446 Hijriah di Indonesia berpotensi berbeda. 

Hisab adalah penghitungan posisi-posisi geometris benda-benda langit untuk menentukan penjadwalan waktu di muka Bumi sehingga dapat membuat perhitungan awal bulan kamariah dan penanggalan.

Dalam hisab, PP Muhammadiyah menggunakan kriteria wujudul hilal yang menunjukkan Matahari terbenam lebih dahulu daripada Bulan walaupun hanya berjarak satu menit atau kurang.

Merujuk laman resmi PP Muhammadiyah, kriteria wujudul hilal berasal dari pakar falak Muhammadiyah Wardan Diponingrat yang tidak hanya dipahami berdasarkan pada QS. Yasin ayat 39-40, tapi juga menggunakan perangkat lain, seperti hadis, konsep fikih lainnya, dan ilmu astronomi.

Dengan metode tersebut, diperoleh hasil hisab hakiki wujudul hilal sebagai berikut:

Pada 19 Syaban 1446 H yang bertepatan dengan Jumat (28/2/2025), ijtima jelang Ramadhan 1446 H terjadi pukul 07.46.49 WIB 
Tinggi bulan saat Matahari terbenam di Yogyakarta +04 derajat 11 menit 08 detik (hilal sudah wujud) 
Pada saat Matahari terbenam pada Jumat (28/2/2025) di seluruh Indonesia, Bulan sudah berada di atas ufuk (hilal sudah wujud).

Baca juga: Jadwal Sidang Isbat Penentuan Awal Ramadhan 2025
2. BRIN perkirakan rukyat gagal

Peneliti utama bidang astronomi BRIN Thomas Djamaluddin mengatakan, secara hisab awal Ramadhan akan jatuh pada Sabtu (1/3/2025).

Hal tersebut didasarkan pada terpenuhinya kriteria Menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS) di wilayah Aceh.

“Namun, rukyat ada potensi gagal sehingga ada potensi 1 Ramadhan jatuh pada 2 Maret 2025. Kepastiannya kita tunggu hasil Sidang Isbat pada 28 Februari,” ujar Thomas kepada Kompas.com, Kamis (13/2/2025).

Melalui laman pribadinya di tdjalamuddin.com, Sabtu (22/2/2025), Thomas meminta umat Islam di Indonesia menunggu hasil Sidang Isbat karena kegiatan ini akan dihadiri pakar astronomi atau ilmu falak, pakar fikih, dan perwakilan ormas Islam.

Sidang Isbat awal Ramadhan 2025 juga mempertimbangkan sejumlah aspek, yakni astronomis, fikih, dan kemaslahatan umat.

Sesuai rencana, Sidang Isbat penetapan awal Ramadhan akan digelar di Kementerian Agama, Jakarta, Jumat (28/2/2025) mulai sore hari.

3. PBNU tunggu ikhbar ketua umum 

Terpisah, Ketua Lembaga Falakiyah PBNU KH Sirril Wafa mengatakan, 1 Ramadhan 1446 Hijriah berpotensi jatuh pada Sabtu (1/3/2025) mulai malam hari jika hilal sudah terlihat.

Namun, ada kemungkinan 1 Ramadhan 1446 Hijriah bertepatan dengan Minggu (2/3/2025) mulai malam hari jika hilal tidak tampak.

Sumber: Kompas.com
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved