Madura Terpopuler

Madura Terpopuler: Harga Cabai Rawit di Sampang Turun hingga Kapolres Pamekasan Minta Maaf

Inilah kumpulan berita Madura Terpopuler Rabu (9/4/2025). Dari Harga cabai di Sampang turun, hingga Kapolres Pamekasan minta maaf ke

|
Penulis: Januar | Editor: Januar
Istimewa
HARGA TURUN - Harga cabai rawit di Kabupaten Sampang, Madura kembali mengalami penurunan pasca lebaran hari raya Idul Fitri 1446H, Selasa (8/4/2024). 

Area depan menghadap ke arah halaman dan berfungsi sebagai tempat berteduh sekaligus ruang untuk menerima tamu atau berinteraksi sosial.

Adapun beberapa komponen utama dalam rumah Taneyan Lanjhang antara lain:

Halaman (Tanean)

Taneyan atau halaman pada permukiman ini memiliki ukuran yang cukup luas dan biasanya berbentuk persegi panjang.

Namun, pembangunan rumah di sekitar halaman ini akan disesuaikan dengan luas lahan milik keluarga.

Masyarakat Madura memiliki beberapa istilah untuk menyebut ukuran tanah, seperti sakapling, dukapling, salokke, dulokke, dan satabun.


2. Langghar

Langghar adalah simbol religius yang menunjukkan tingkat ketaatan masyarakat Madura terhadap ajaran agama Islam.

Bangunan ini biasanya terletak di sisi barat rumah karena arah tersebut sesuai dengan kiblat.

Selain digunakan untuk beribadah, langghar juga berfungsi sebagai tempat penyimpanan hasil pertanian atau ternak seperti burung.

3. Rumah Utama

Rumah utama dalam permukiman masyarakat Madura umumnya berbentuk persegi panjang dengan arah memanjang ke samping.

Ukurannya biasanya sekitar 6,6 meter untuk lebarnya dan 11 meter untuk panjangnya.

Mengacu pada buku Ethnomatematika Budaya Jawa Timur (2019) karya Mega Teguh Budiarto dan Rini Setianingsih, rumah induk atau rumah utama ini bisa dikenali dari adanya ornamen jengger ayam di bagian atap.

Rumah ini ditempati oleh anggota keluarga tertua yang disebut kepala somah.

Kepala somah ini memiliki peran sentral dalam keluarga, layaknya seorang "raja kecil", terutama dalam pengambilan keputusan penting seperti urusan pernikahan.

Struktur rumah diatur berdasarkan hirarki keluarga, di mana arah barat ke timur menggambarkan urutan usia, dari yang tertua hingga termuda.

Pola penataan semacam ini memperkuat hubungan antaranggota keluarga sedarah, meski hubungan antar kelompok yang berbeda bisa jadi renggang karena lokasi permukiman yang terpencar.

Di ujung barat umumnya terdapat langghar, sementara rumah-rumah di bagian utara disusun sesuai dengan garis keturunan.

Urutan rumah dari barat ke timur meliputi tempat tinggal orang tua, anak, cucu, hingga cicit, terutama dari garis keturunan perempuan.

4. Dapur

Dapur dalam rumah adat Taneyan Lanjhang memiliki ukuran yang cukup besar, yaitu 3,8 meter × 6,6 meter.

Karena biasanya digunakan secara bersama oleh beberapa keluarga inti dalam satu kompleks Taneyan, dapur ini dibuat luas dan ditempatkan di bagian belakang rumah induk (roma).

Model Rumah Taneyan Lanjhang

Secara umum, bentuk rumah adat di Madura dipengaruhi oleh gaya arsitektur Jawa, khususnya pada desain atapnya.

Adapun beberapa jenis bentuk rumah dalam Taneyan Lanjhang antara lain:

Baca juga: Kenapa Suku Madura Bukan Termasuk Suku Jawa, Terungkap Asal-usul Suku yang Dikenal Ulet dan Perantau

Trompesan

Jenis rumah ini memiliki atap yang menyerupai model rumah Jawa tipe Srotongan, lengkap dengan tambahan cukit atau teritis di kedua sisi atapnya.

2. Bangsal

Rumah tipe bangsal menampilkan atap yang mirip dengan rumah Jawa tipe Joglo.

Bagian kiri dan kanan atap biasanya dipotong, dengan puncaknya dihias ornamen menyerupai kapal atau naga.

3. Pegun

Tipe rumah ini memiliki atap yang menyerupai bentuk limasan pacul-gowang, yaitu salah satu model rumah tradisional Jawa.

4. Pacenan

Rumah model pacenan umumnya ditemukan di wilayah Surabaya, yang letaknya berdekatan dengan Madura.

Rumah ini dimiliki oleh keturunan Tionghoa, sehingga juga dikenal sebagai rumah Pacenan atau Surabayan.

Salah satu perbedaan mencolok antara rumah adat Madura dan Jawa terletak pada lebar bagian teritisan (atap yang menjorok ke luar).

Selain itu, perbedaan lainnya terlihat pada sistem konstruksi bangunannya.

Rumah adat Madura cenderung memiliki desain tertutup, dengan jumlah ventilasi yang minim serta lantai yang ditinggikan dari tanah untuk menghindari kelembapan.

 


Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunMadura.com

Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved