Berita Terkini Bangkalan

UTM Go Internasional, 6 Peserta SNBT dari Saudi Arabia Ujian di Madura, 79 WNA Berebut 20 Beasiswa

Keberadaan Universitas Trunojoyo Madura (UTM) di Kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Timur semakin mendapat tempat di hati masyarakat internasional.

Penulis: Ahmad Faisol | Editor: Taufiq Rochman
TribunMadura.com/Ahmad Faisol
PANTAU UTBK SNBT - Rektor Universitas Trunojoyo Madura (UTM), Prof Dr Safi’, SH, MH didampingi Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan sekaligus Ketua Pelaksana SNBT UTM, Prof Dr Achmad Amzeri, SP, MP saat melakukan pemantauan di hari pertama pelaksanaan UTBK SNBT di sejumlah ruangan di UTM, Rabu (23/4/2025). Seleksi nasional masuk perguruan tinggi negeri ini adalah tahun keenam bagi UTM, dengan peserta tahun ini mencapai sejumlah 2.995 peserta dari 26 provinsi di Indonesia dan 6 peserta dari Saudi Arabia 

Laporan Wartawan TribunMadura.com, Ahmad Faisol

TRIBUNMADURA.COM, BANGKALAN – Keberadaan Universitas Trunojoyo Madura (UTM) di Desa Telang, Kecamatan Kamal, Kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Timur tidak hanya menjadi magnet para calon mahasiswa dari seluruh penjuru nusantara.

Namun juga semakin mendapat tempat di hati masyarakat internasional.

Sebanyak 6 peserta Seleksi Nasional Berbasis Tes (SNBT) dari Saudi Arabia berlabuh di UTM, mengikuti ujian nasional masuk perguruan tinggi negeri, yakni Ujian Tulis Berbasis Komputer, Rabu (23/4/2025).

Tahun ini merupakan tahun keenam bagi UTM dipercaya Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) sebagai tuan rumah pelaksanaan UTBK.

Sejak 2019, jumlah peserta yang memilih kampus UTM sebagai lokasi UTBK semakin meningkat.

Sebanyak 6 peserta dari Saudi Arabia itu tergabung bersama 2.995 peserta dari 93 kabupaten/kota dari 26 provinsi di Indonesia.

Berdasarkan sebarannya, peserta dari Provinsi Jawa Timur menempati urutan tertinggi dengan angka 95,96 persen, DKI 27 peserta, Jawa Barat 18 peserta, Kalimantan Barat 10 peserta, Banten 9 peserta, Sumatera Selatan 8 peserta, Jawa Tengah 6 peserta.

Selanjutnya, Kalimantan Timur dan Sumatera Utara masing-masing 5 peserta, Kalimantan Tengah dan Bali masing-masing 4 peserta.

Kemudian DIY, Kalimantan Selatan, dan Jambi masing-masing 3 peserta. Bangka Belitung dan NTB masing-masing 2 peserta.

Sementara masing-masing 1 peserta berasal dari Aceh, NTT, Papua Tengah, Papua Barat, Lampung, Sumatera Barat, Kalimantan Utara, Gorontalo, hingga Kepulauan Riau.

Rektor UTM, Prof Dr Safi’, SH, MH mengungkapkan, pelaksanaan UTBK SNBT 2025 di UTM berlangsung mulai hari ini hingga 8 hari ke depan atau berakhir pada 30 April 2025.

Sementara secara nasional, pelaksanaan SNBT akan berakhir pada 3 Mei 2025. UTM juga menyediakan penginapan gratis Asrama UTM berkapasitas ratusan peserta SNBT yang berasal dari luar kota atau luar daerah.

“Alhamdulillah peserta UTBK SNBT 2025 yang mengambil tempat di UTM naik hingga 12 persen dari tahun 2024 yang berjumlah 2.684 peserta."

"Untuk enam peserta dari Saudi Arabia, kami tidak mempunyai data apakah memang WNA atau WNI. Karena kalau UTBK itu hanya mencatat asal SMA, mereka sekolahnya di Saudi Arabia,” ungkap Prof Safi’ didampingi Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan sekaligus Ketua Pelaksana SNBT UTM, Prof Dr Achmad Amzeri, SP, MP.

Pada hari pertama pelaksanaan UTBK SNBT di UTM, Prof Safi’ dan Prof Amzeri melakukan pemantauan di sejumlah gedung yang dijadikan beberapa ruangannya dijadikan lokasi ujian nasional masuk perguruan tinggi negeri.

Total jumlah ruangan yang digunakan untuk UTBK SNBT tahun ini sebanyak 11 ruang.

Terdiri dari beberapa gedung laboratorium termasuk gedung PTIK serta Gedung Cakra dengan setiap ruangan memiliki kapasitas peserta berkisar antara 10 peserta hingga 25 peserta.

Turut bersama melakukan pemantauan yakni Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Keuangan, dan Umum UTM, Ari Basuki, ST, MT, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Kerjasama dan Alumni UTM, Surokim, S Sos, SH, MSi, hingga Wakil Ketua I UTBK UTM, Supriyanto.

Prof Safi’ menjelaskan, sebanyak 2.995 peserta UTBK yang memilih tempat UTBK di UTM bukan berarti memilih untuk kuliah di UTM.

Semuanya bisa jadi memilih UTM atau bisa jadi banyak yang tidak memilih UTM.

Namun terlepas dari itu, lanjutnya, semakin meningkatnya jumlah peserta UTBK SNBT dalam setiap tahunnya menunjukkan bahwa antusiasme dan kepercayaan untuk pelaksanaan UTBK di UTM terus meningkat.

“Di sini jangan coba-coba praktik curang atau menggunakan joki, akan ketahuan karena kami maksimalkan pengawasan,” tegas Prof Safi’.

Selain keberadaan 6 peserta dari Saudi Arabia, UTM sejak 2024 memang telah membuka membuka jalur afirmasi untuk mahasiswa asing. Di tahun pertama, UTM  menyiapkan pagu sebanyak 15 beasiswa dengan total pendaftar kala itu mencapai 126 mahasiswa asing yang berasal dari 20 negara.

Namun setelah melalui proses seleksi sesuai kebutuhan kuota, terjaring sebanyak 11 mahasiswa asing dari enam negara di Asia dan Eropa.

11 mahasiswa asing itu adalah Osamah Salih Omer Alkhudar, kewarganegaraan Sudan, Prodi S-1 Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Budaya. Joni Kumar Meghwar, warga Pakistan, Prodi S-1 Teknik Informatika, Fakultas Teknik.

Muhammad Farhan, warga Pakistan, Prodi S-1 Teknik Informatika, Fakultas Teknik.

Mustafa Kamal bin Kiman, Malaysia, Prodi S-1 Sistem Informasi, Fakultas Teknik. Abubakar Kabir Musa, Nigeria, Prodi S-1 Sistem Informasi, Fakultas Teknik. Emad Ahmad, warga Pakistan, Prodi S-1 Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian.

Muhammad Israr, warga Pakistan, Prodi S-1 Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Ilmu Pendidikan.

Adam Muhammad Mansur, Nigeria, Prodi S-1 Pendidikan Informatika, Fakultas Ilmu Pendidikan. Behrooz Khan, Pakistan, Prodi S-1 Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis.

Halimov Nematullo, warga Tajikistan, Prodi S-1 Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis.

Mohammad Ibrahim Mohammedseid, warga Ethiopia, Prodi S-1 Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis.

Pada tahun kedua ini, proses seleksi jalur afirmasi untuk mahasiswa asing telah ditutup dengan total sebanyak 79 peserta dari berbagai negara.

Meliputi Pakistan, Afghanistan, Bangladesh, India, Madagascar, Nigeria, Sudan, Timor Leste, serta Uganda. Mereka memperebutkan 20 kuota beasiswa mahasiswa asing.  

Prof Safi’ mengatakan, jalur mahasiswa internasional pada saat ini sudah ditutup dan sedang memasuki tahapan pemeriksaan administrasi untuk menuju tahap selanjutnya, yakni seleksi melalui proses wawancara.

“Sejumlah 20 beasiswa mahasiswa asing tahun ini yang kami siapkan, memprioritaskan kalau ada warga Palestina atau Gaza yang menjadi korban agresi militer Israel."

"UTM hadir sebagai bentuk dukungan atas program pemerintah yang mempunyai atensi khusus untuk melindungi warga Palestina,” pungkas Prof Safi’.

(tribunmadura.com)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved