Sering Sakit saat Buang Air Kecil? Waspadai Batu Saluran Kemih, ini Gejala dan Solusinya

Batu saluran kemih adalah penyakit yang bisa menyerang semua usia tak terkecuali. Berikut cara mengenali gejala dan cara mencegahnya.

Penulis: Lia Handayani | Editor: Arie Noer Rachmawati
Tribunnews.com
BATU SALURAN KEMIH - Mengenal apa itu batu saluran kemih, gejala dan cara mengobati dan mencegahnya. 

Berikut beberapa faktor risiko yang dapat memperbesar kemungkinan terjadinya batu saluran kemih:

  • Kurang minum air putih: Dehidrasi menyebabkan urine menjadi lebih pekat, mempercepat proses pengendapan zat-zat pembentuk batu.
  • Faktor genetik: Bila ada anggota keluarga yang memiliki riwayat batu saluran kemih, maka risiko Anda juga meningkat.
  • Pola makan tinggi garam, protein hewani, atau oksalat: Kandungan ini banyak ditemukan pada makanan seperti bayam, cokelat, daging merah, dan makanan olahan.
  • Penyakit tertentu: Seperti hiperparatiroidisme, infeksi saluran kemih berulang, dan gangguan metabolisme lainnya.
  • Penggunaan obat-obatan tertentu: Beberapa jenis obat dapat meningkatkan risiko pembentukan batu.
     

Gejala yang Harus Diwaspadai

Gejala batu saluran kemih sangat beragam.

Terkadang tidak ada gejala sama sekali jika batunya kecil dan bisa keluar sendiri bersama urine.

Namun, gejala bisa menjadi sangat menyiksa jika batu lebih besar atau tersangkut di saluran kemih.

Beberapa gejala umum yang bisa muncul antara lain:

  • Nyeri kolik: Nyeri tajam yang datang tiba-tiba dan berulang, sering kali menjalar dari punggung ke perut bagian bawah, selangkangan, atau bahkan alat kelamin.
  • Rasa nyeri saat buang air kecil (disuria).
  • Urine berwarna merah muda, merah, atau cokelat (hematuria).
  • Frekuensi buang air kecil meningkat (poliuria).
  • Urine tampak keruh atau berbau menyengat, tanda adanya infeksi.
  • Mual dan muntah.
  • Demam dan menggigil, sebagai indikasi infeksi yang lebih serius.
     

Baca juga: 9 Manfaat Daun Kelor untuk Kesehatan dan Cara Mengonsumsinya secara Aman, Simak!

Bagaimana Cara Mendiagnosisnya?

Untuk menegakkan diagnosis batu saluran kemih, dokter biasanya melakukan beberapa tahap pemeriksaan, mulai dari:

  1. Anamnesis: Menggali riwayat gejala dan kondisi pasien.
  2. Pemeriksaan fisik: Menilai lokasi nyeri atau kelainan lain yang teraba.
  3. Analisis urine: Untuk mendeteksi kristal, darah, atau tanda infeksi.
    Pemeriksaan pencitraan, seperti:
  • Foto polos perut (KUB): Bisa mendeteksi batu yang mengandung kalsium.
  • USG: Cocok untuk mendeteksi batu di ginjal atau kandung kemih, terutama bagi wanita hamil.
  • CT Scan tanpa kontras: Paling akurat untuk menentukan lokasi, ukuran, dan jenis batu secara detail.

Pilihan Pengobatan Modern

Dengan teknologi kedokteran saat ini, batu saluran kemih bisa diobati tanpa perlu operasi terbuka.

Jenis pengobatan yang dipilih biasanya disesuaikan dengan ukuran, lokasi batu, dan kondisi kesehatan pasien secara keseluruhan.

Berikut beberapa metode populer:

1. ESWL (Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy)

Prosedur non-invasif yang menggunakan gelombang kejut dari luar tubuh untuk memecah batu menjadi serpihan kecil yang nantinya bisa keluar lewat urine.

Keunggulan: Tidak memerlukan sayatan atau rawat inap.

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved