Sering Sakit saat Buang Air Kecil? Waspadai Batu Saluran Kemih, ini Gejala dan Solusinya
Batu saluran kemih adalah penyakit yang bisa menyerang semua usia tak terkecuali. Berikut cara mengenali gejala dan cara mencegahnya.
Penulis: Lia Handayani | Editor: Arie Noer Rachmawati
TRIBUNMADURA.COM - Tahukah Anda bahwa batu saluran kemih adalah penyakit yang bisa menyerang siapa saja tanpa pandang bulu?
Baik muda maupun tua, pria atau wanita, bahkan tokoh-tokoh terkenal dari kalangan pejabat hingga selebritas pun tak luput dari kondisi ini.
Meski terdengar sepele, penyakit ini bisa menimbulkan nyeri luar biasa yang mengganggu aktivitas sehari-hari hingga menurunkan kualitas hidup.
Apa itu Batu Saluran Kemih?
Dilansir dari Tribunnews.Com, Jumat (25/4/2025), menurut penjelasan dr. Eggi Respati, Sp.U, seorang dokter spesialis urologi dari Eka Hospital Depok, batu saluran kemih adalah kondisi ketika terbentuk endapan kristal yang akhirnya mengeras menjadi batu dalam saluran kemih.
Baca juga: Inilah Perbedaan Diabetes Tipe 1 dan Tipe 2, Kenali Risiko hingga Cara Mencegahnya
Lokasi pembentukan batu ini bisa terjadi di berbagai bagian sistem urinaria, seperti ginjal, ureter (saluran penghubung ginjal dan kandung kemih), kandung kemih, bahkan uretra (saluran pembuangan urine ke luar tubuh).
Ukuran batu sangat bervariasi ada yang hanya sebesar butiran pasir, namun ada pula yang sebesar potongan jahe atau kunyit.
Semakin besar ukurannya, semakin besar pula risiko terjadinya sumbatan dan rasa sakit yang dialami.
"Pasien dengan batu saluran kemih bisa merasakan nyeri luar biasa, terutama saat batu menghambat aliran urine. Rasa sakit ini bahkan bisa menjalar dari pinggang ke perut bawah hingga ke alat kelamin," jelas dr. Eggi dalam keterangannya, Kamis (24/4/2025).
Namun, dengan kemajuan teknologi kedokteran, kini batu saluran kemih dapat ditangani dengan lebih mudah.
Tindakan operasi besar tidak lagi menjadi satu-satunya pilihan.
Beragam metode pengobatan modern yang minim nyeri dan invasif telah tersedia untuk mengatasi kondisi ini.
Baca juga: Sering Tidur Tengkurap? Ini Manfaat Tak Terduga dan Risiko Kesehatan yang Mengintainya
Mengapa Batu Saluran Kemih Bisa Terbentuk?
Penyebab utama terbentuknya batu saluran kemih adalah ketidakseimbangan antara cairan dan zat pembentuk batu dalam urine.
Jika konsentrasi zat seperti kalsium, oksalat, asam urat, atau sistin terlalu tinggi dan cairan tubuh terlalu sedikit, maka kristal akan terbentuk dan perlahan-lahan berubah menjadi batu.
Berikut beberapa faktor risiko yang dapat memperbesar kemungkinan terjadinya batu saluran kemih:
- Kurang minum air putih: Dehidrasi menyebabkan urine menjadi lebih pekat, mempercepat proses pengendapan zat-zat pembentuk batu.
- Faktor genetik: Bila ada anggota keluarga yang memiliki riwayat batu saluran kemih, maka risiko Anda juga meningkat.
- Pola makan tinggi garam, protein hewani, atau oksalat: Kandungan ini banyak ditemukan pada makanan seperti bayam, cokelat, daging merah, dan makanan olahan.
- Penyakit tertentu: Seperti hiperparatiroidisme, infeksi saluran kemih berulang, dan gangguan metabolisme lainnya.
- Penggunaan obat-obatan tertentu: Beberapa jenis obat dapat meningkatkan risiko pembentukan batu.
Gejala yang Harus Diwaspadai
Gejala batu saluran kemih sangat beragam.
Terkadang tidak ada gejala sama sekali jika batunya kecil dan bisa keluar sendiri bersama urine.
Namun, gejala bisa menjadi sangat menyiksa jika batu lebih besar atau tersangkut di saluran kemih.
Beberapa gejala umum yang bisa muncul antara lain:
- Nyeri kolik: Nyeri tajam yang datang tiba-tiba dan berulang, sering kali menjalar dari punggung ke perut bagian bawah, selangkangan, atau bahkan alat kelamin.
- Rasa nyeri saat buang air kecil (disuria).
- Urine berwarna merah muda, merah, atau cokelat (hematuria).
- Frekuensi buang air kecil meningkat (poliuria).
- Urine tampak keruh atau berbau menyengat, tanda adanya infeksi.
- Mual dan muntah.
- Demam dan menggigil, sebagai indikasi infeksi yang lebih serius.
Baca juga: 9 Manfaat Daun Kelor untuk Kesehatan dan Cara Mengonsumsinya secara Aman, Simak!
Bagaimana Cara Mendiagnosisnya?
Untuk menegakkan diagnosis batu saluran kemih, dokter biasanya melakukan beberapa tahap pemeriksaan, mulai dari:
- Anamnesis: Menggali riwayat gejala dan kondisi pasien.
- Pemeriksaan fisik: Menilai lokasi nyeri atau kelainan lain yang teraba.
- Analisis urine: Untuk mendeteksi kristal, darah, atau tanda infeksi.
Pemeriksaan pencitraan, seperti:
- Foto polos perut (KUB): Bisa mendeteksi batu yang mengandung kalsium.
- USG: Cocok untuk mendeteksi batu di ginjal atau kandung kemih, terutama bagi wanita hamil.
- CT Scan tanpa kontras: Paling akurat untuk menentukan lokasi, ukuran, dan jenis batu secara detail.
Pilihan Pengobatan Modern
Dengan teknologi kedokteran saat ini, batu saluran kemih bisa diobati tanpa perlu operasi terbuka.
Jenis pengobatan yang dipilih biasanya disesuaikan dengan ukuran, lokasi batu, dan kondisi kesehatan pasien secara keseluruhan.
Berikut beberapa metode populer:
1. ESWL (Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy)
Prosedur non-invasif yang menggunakan gelombang kejut dari luar tubuh untuk memecah batu menjadi serpihan kecil yang nantinya bisa keluar lewat urine.
Keunggulan: Tidak memerlukan sayatan atau rawat inap.
Keterbatasan: Kurang efektif untuk batu besar atau keras, dan mungkin perlu diulang beberapa kali.
2. URS (Ureterorenoscopy) + C-Arm
URS menggunakan alat berbentuk seperti teleskop mini untuk mencapai dan menghancurkan batu di saluran kemih.
Dengan bantuan C-Arm, yaitu alat pencitraan sinar-X real-time, dokter bisa melihat secara langsung dan akurat lokasi batu selama prosedur berlangsung, sehingga memaksimalkan efektivitas tindakan.
Pencegahan
Untuk mencegah batu saluran kemih kambuh atau terbentuk di kemudian hari, berikut beberapa langkah sederhana yang bisa Anda terapkan:
- Perbanyak minum air putih: Idealnya 2–3 liter per hari, pastikan warna urine tetap jernih.
- Batasi konsumsi garam dan protein hewani: Kurangi makanan olahan dan daging merah.
- Hindari makanan tinggi oksalat: Seperti bayam, cokelat, dan beberapa jenis kacang.
- Kurangi minuman manis dan bersoda.
- Aktif secara fisik dan pertahankan berat badan ideal.
Batu saluran kemih bukan hanya soal nyeri saat buang air kecil.
Jika tidak ditangani dengan baik, komplikasinya bisa sangat serius.
Namun, dengan deteksi dini, gaya hidup sehat, dan kemajuan teknologi medis saat ini, kondisi ini bisa diatasi dengan efektif.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di TribunMadura.com
| Edukasi dan Pemeriksaan Dini Dorong Penurunan Signifikan Kasus HIV di Sampang |
|
|---|
| Pamekasan Gempar, Pria Nekat Lakukan Penganiayaan, Bermula dari Geber-geber Motor |
|
|---|
| Remaja 16 Tahun di Bojonegoro Bernasib Tragis, Jatuh Masuk Jurang dan Terbakar Bersama Motor CB |
|
|---|
| Siswa MTs di Jombang Meninggal Mendadak Saat Kegiatan Belajar, Polisi Lakukan Penelusuran |
|
|---|
| Derby Jatiim, Pelatih Persebaya Eduardo Perez Janji Bakal DapatkanKemenangan Saat Jamu Arema FC |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/madura/foto/bank/originals/Batu-saluran-kemih.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.