BPRS Bhakti Sumekar Sebut Simpanan Pelajar dan Satu Rekening Satu Pelajar Tembus 43 Ribu Rekening
BPRS Bhakti Sumekar menyatakan program Simpanan Pelajar (Simpel) dan Satu Rekening Satu Pelajar (Kejar) dalam dua tahun terakhir ini tembus 43 ribu
Laporan Wartawan TribunMadura.com, Ali Hafidz Syahbana
TRIBUNMADURA.COM, SUMENEP - BPRS Bhakti Sumekar menyatakan untuk program Simpanan Pelajar (Simpel) dan Satu Rekening Satu Pelajar (Kejar) dalam dua tahun terakhir ini sudah menembus angka 43 ribu di wilayah Kabupaten Sumenep.
Plt Kepala Divisi Funding BPRS Bhakti Sumekar Rino Dofantoro mengatakan, bahwa jumlah ini akan terus bertambah melihat respon dan dukungan dari seluruh pihak dalam mensukseskan program tersebut untuk mendorong pelajar lebih sadar pentingnya menabung sejak dini.
Rino Dofantoro menyebutkan, bank BUMD ini mencatatkan lonjakan signifikan dalam jumlah rekening pelajar itu tercatat dari 39 ribu di 2023 menjadi 43 ribu di 2024.
Pertumbuhan sebesar 10 persen itu bukan sekadar angka, melainkan bukti nyata perubahan budaya keuangan di kalangan pelajar.
"Peningkatan ini bukan sebuah kebetulan, ini buah dari literasi keuangan yang konsisten kami lakukan ke sekolah-sekolah," tutur Rino Dofantoro pada Rabu (29/4/2025).
Dirinya mengaku, aktif mengunjungi sekolah-sekolah hingga ke pelosok kepulauan mengkampanyekan program tersebut dengan mengenalkan pentingnya menabung sejak usia dini.
Caranya, melalui pendekatan sederhana yang mudah dipahami siswa.
Edukasi berkelanjutan itu menjadi kunci dan bukan hanya sekali sosialisasi, tapi kunjungan rutin tiap minggu untuk memastikan program berjalan efektif.
"Banyak sekolah masih kelola tabungan secara manual. Kami dorong agar mereka beralih ke sistem bankable, supaya anak-anak bisa langsung berinteraksi dengan dunia perbankan," katanya.
Inovasi lainnya, BPRS Bhakti Sumekar menghadirkan mobil layanan keliling yang berkeliling ke sekolah-sekolah.
Anak-anak kini bisa membuka rekening, menerima buku tabungan, hingga menyetor uang mereka sendiri tanpa harus jauh-jauh ke kantor bank.
Dukungan infrastruktur pun diperkuat. Dengan jaringan kantor yang tersebar di daratan dan kepulauan, BPRS Bhakti Sumekar memastikan layanan perbankan inklusif bisa diakses seluruh pelajar, tanpa terkendala jarak.
Tidak hanya mengejar angka, program ini berpijak kuat pada regulasi resmi seperti Perpres No. 82 Tahun 2016 tentang Simpanan Pelajar dan Keppres No. 26 Tahun 2019 tentang Hari Indonesia Menabung.
"Landasan hukum ini memberi jaminan bahwa upaya literasi keuangan ini terstruktur dan berkelanjutan," terangnya.
Sementara itu, Kepala Bagian Funding KPO BPRS Bhakti Sumekar Indah Dewi Arofah menegaskan bahwa respon positif dari sekolah dan orang tua menjadi indikator penting keberhasilan program ini.
"Sekarang banyak orang tua yang tidak sekadar menyetujui, tapi juga aktif memantau tabungan anak-anak mereka," tambahnya.
Madura Terpopuler: Cosplay Tikus Berdasi di Bangkalan hingga Lonjakan Kasus Campak di Sumenep |
![]() |
---|
Kejari Sumenep Kantongi Nama Calon Tersangka Dugaan Korupsi Logistik Pemilu 2024 |
![]() |
---|
Penyidikan Dugaan Korupsi Logistik Pemilu 2024 Jalan Terus, Kejari Sumenep Tunggu Hasil Audit |
![]() |
---|
Puluhan Anak Meninggal Akibat Campak di Sumenep, Menkes: Banyak Berita Hoaks Jangan Imunisasi |
![]() |
---|
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin Turun ke Sumenep, Pantau Imunisasi Campak dan KLB |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.