Berita Sumenep

Rasul Syok saat Dipecat dari Sekolah Tempatnya Mengajar di Sumenep, Fotonya Membongkar Kasus Korupsi

Hanya karena memotret rumah penerima program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) 2024, Rasulullah (43)

Penulis: Ali Hafidz Syahbana | Editor: Januar
Nur untuk TribunMadura.com
Rasulullah (43) seorang guru honorer di Pulau Kangean Sumenep ini dipecat sepihak karena ikutan foto penerima program BSPS 2024 yang diduga korupsi, Selasa (6/5/2025). 

Program BSPS 2024 saat ini memang lagi dalam penyelidikan Kejaksaan Negeri (Kejari) Sumenep, baik daratan maupun kepulauan.

"Memang betul saya memang memotret rumah penerima BSPS 2024, itu sekitar 5 rumah. Salah satu rumah milik Nenek Nakia yang hanya mendapat genteng dan papan saha," terangnya. 

Bahkan, dirinya juga mengaku sempat ikut saat Irjen Kementerian Perumahan dan Kawasan Pemukiman (PKP) Republik Indonesia Heri Jerman turun langsung ke lokasi mendatangi penerima (BSPS) 2024 dan itu yang pak Rasul foto.

Pak Rasul mengaku, inisiatif untuk mengambil gambar rumah penerima bantuan BSPS 2024 di desanya merupakan yang pertama kalinya dilakukan.

"Meski saya dikeluarkan, saya tetap antar anak saya sekolah ke sana (SDN Torjek II). Karena itu tanggung jawab saya," katanya.

Sebagai guru honorer, dirinya mengajar dari hari Kamis - Sabtu. Jika tidak mengajar lanjutnya, hanya kerja serabutan.

"Iya serabutan, kadang bertani, kadang juga ikut menjadi tukang," tuturnya, saat ditanya kesibukan selain mengajar.

Ditulis ebelumnya, Inspektur Jenderal (Irjen) Kementerian Perumahan dan Kawasan Pemukiman (PKP) Republik Indonesia, Heri Jerman melaporkan pemotongan dana Program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) Tahun 2024 ke Kejaksaan Negeri (Kejari) Sumenep.

Laporan tersebut dilakukan setelah Irjen PKP melakukan sidak dan serangkaian penyelidikan serta menemukan 18 temuan penyimpangan, baik di wilayah daratan maupun kepulauan.

Sumenep yang berjuluk Kota Keris ini  menjadi salah satu penerima program BSPS terbesar dengan anggaran 109,80 miliar untuk 5.490 unit rumah.

Itu yang tercatat dalam data kementerian PKP dan anggaran program BSPS di seluruh Indonesia mencapai 445,81 miliar untuk 22.258 penerima.

 

Informasi Lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunMadura.com

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved