Berita Viral
Teman Seangkatan Jokowi Sebut Tak Ada Jurusan Teknologi Kayu di UGM, Soal Ijazah: Wisuda Bareng
Rekan seangkatan Jokowi, Andi Pramaria, buka suara soal font Times New Roman di ijazah UGM hingga ungkap fakta pembimbing skripsi yang sebenarnya.
Penulis: Afrilia Mustika Damayanti | Editor: Titis Suud
TRIBUNMADURA.COM - Andi Pramaria, teman kuliah seangkatan Joko Widodo saat menempuh pendidikan di Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM), angkat bicara mengenai kontroversi penggunaan jenis huruf Times New Roman pada ijazah milik Presiden RI ke-7.
Andi, yang pernah menjabat sebagai Kepala Dinas Kehutanan dan Perdagangan Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), memberikan kesaksiannya untuk meluruskan isu yang berkembang.
Dalam keterangannya, Andi menyatakan bahwa jika menilik dari sisi historis dan pengalaman pribadinya, ia yakin bahwa ijazah Jokowi adalah asli, selama isinya sama dengan ijazah miliknya.
Ia bahkan menunjukkan ijazahnya sendiri yang dicetak menggunakan font Times New Roman.
Diketahui jenis huruf ini menjadi sorotan dan dianggap tidak lazim untuk periode tahun 1980-an oleh beberapa pihak, termasuk Roy Suryo yang menuduh ijazah tersebut palsu.
Baca juga: Teman Kuliah Jokowi Bicara Blak-blakan soal Polemik Ijazah Palsu: Hanya Meluruskan dari Sejarah
Andi menegaskan bahwa pada masa itu, para mahasiswa tidak memiliki wewenang untuk menentukan atau memprotes jenis huruf yang dipakai dalam pencetakan ijazah.
"Percetakan yang digunakan kampus atau ijazah dicetak rata-rata di Percetakan Perdana," tambahnya melansir dari Kompas.com.
Ia juga mengonfirmasi bahwa dirinya dan Jokowi mulai kuliah pada tahun 1980 dan menjalani wisuda bersama di Fakultas Kehutanan UGM pada 19 November 1985.
"Saya betul-betul menyaksikan dan berbarengan dengan Pak Jokowi pada waktu kuliah sampai lulus. Wisuda juga bareng," katanya.
Sebagai bukti, Andi menunjukkan beberapa foto kenangan masa kuliah bersama Jokowi, termasuk dokumentasi saat wisuda yang kini beredar luas di media sosial.
"Saya tidak ada albumnya, ini memang disebarkan di grup WhatsApp alumni angkatan kami. Kalau di foto yang beredar, Pak Jokowi nomor dua dari kanan, saya nomor dua dari kiri," jelasnya.
Baca juga: Michael Sinaga Podcaster YouTube Terseret Isu Ijazah Jokowi, Akibat Undang Roy Suryo dan dr Tifa
Terkait perdebatan mengenai siapa pembimbing skripsi Jokowi, Andi menuturkan bahwa dosen pembimbing skripsi Jokowi adalah Prof Achmad Sumitro, Guru Besar Emeritus Fakultas Kehutanan UGM.
Sementara Ir Kasmudjo, yang kerap disebut-sebut, hanyalah pembimbing akademik biasa dan berstatus sebagai asisten dosen.
"Pak Kasmojo adalah dosen pembimbing kartu rencana studi (KRS) dan hanya sebagai asisten dosen.
Pembimbing skripsi Jokowi adalah Prof Sumitro," tegas Andi.
Meski memberikan kesaksian, Andi menyatakan bahwa ia tidak bermaksud membela Jokowi. Ia hanya ingin menjelaskan bahwa dirinya adalah rekan satu angkatan Jokowi, meskipun tidak bisa memastikan keaslian fisik ijazah yang kini dipermasalahkan.
Soal Jurusan Teknologi Kayu
Diutip dari TribunMedan.com, Andi juga mengisahkan bahwa selama kuliah di Fakultas Kehutanan UGM, ia cukup sering berinteraksi dengan Jokowi. Karena itu, ia siap menjadi saksi sejarah perjalanan akademik Jokowi.
“Satu fakultas [dengan Jokowi]. Satu angkatan,” ujarnya.
Ketika ditanya apakah mereka juga berasal dari jurusan yang sama, Andi mengatakan jurusannya berbeda.
“Gini, kalau di Fakultas Kehutanan UGM itu, sebenarnya tidak ada jurusan,” katanya.
Dia kemudian mengungkapkan dugaannya mengenai alasan Jokowi pernah mengaku sebagai berkuliah di Jurusan Teknologi Kayu.
“Kita mengaku jurusan itu karena kita itu memilih sendiri. Jadi, misalnya Pak Jokowi konsentrasinya pada teknologi kayu, ya memang dia akhirnya ngakunya Jurusan Teknologi Kayu.”
“Kalau saya ngakunya jurusannya apa? Silvikultur. Karena saya penginnya itu dan saya memilih mata kuliah yang mengarah ke sana," jelasnya.
Baca juga: Diperiksa Polisi 2 Jam, Roy Suryo Keberatan Jawab Pertanyaan di Luar Undangan Kasus Ijazah Jokowi
Andi juga menambahkan bahwa tidak masalah jika ada pihak yang masih meragukan keaslian ijazah Jokowi.
Namun, menurutnya, keberadaan rekan-rekan seangkatan bisa menjadi bukti bahwa Jokowi memang pernah menjalani pendidikan di Fakultas Kehutanan UGM.
“Kemudian, beberapa orang, kalau enggak salah 11 orang itu lulus bareng dan diwisuda bareng di tanggal 19 November 1985. Kalau masuknya, ya memang tahun 1980,” jelasnya.
Terkait dokumentasi wisuda, Andi mengungkapkan bahwa pada masa itu sangat jarang mahasiswa yang memiliki kamera.
Hanya satu orang temannya yang memiliki tustel, dan dialah yang memegang dokumentasi lengkap dari momen wisuda tersebut.
Sebelumnya, pada 19 Desember 2017, Jokowi pernah berkunjung ke Fakultas Kehutanan UGM. Dalam pidatonya, ia menyampaikan terima kasih kepada Kasmudjo yang ia sebut sebagai dosen pembimbingnya di Jurusan Teknologi Kayu.
“Sekali lagi Pak Kasmudjo, saya mengaturkan terima kasih karena bimbingan Bapak di Jurusan Teknologi Kayu, saya bisa menyelesaikan skripsi saya,” kata Jokowi dalam sebuah tayangan video Kompas TV.
Namun pernyataan ini dibantah oleh Roy Suryo, pakar telematika, yang menyatakan bahwa Jurusan Teknologi Kayu tidak pernah ada di Fakultas Kehutanan UGM.
“Nama jurusan yang disebutkan [Jokowi] saja salah. Namanya Teknologi Kayu, katanya, padahal Jurusan Teknologi Kayu itu enggak pernah ada di Fakultas Kehutanan. Ini artinya mahasiswa apa gitu, loh,” ujar Roy dalam video di kanal YouTube Indonesia Lawyers Club, 25 April 2025.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di TribunMadura.com
Padahal Didatangi Rakyat Demo, Anggota DPR RI Malah Banyak 'Bolos', Formappi: Aneh Juga |
![]() |
---|
Nasib Radinal Pelaku Begal Payudara Tak Lagi Kerja di DPRD, Sudah Buat 4 Siswa Sumut Trauma |
![]() |
---|
Berkali-kali Tegaskan Ijazah Jokowi Asli, Mahfud MD ke Rektor UGM: Bukan Urusan, Gak Usah Bela Lagi |
![]() |
---|
TANGIS Orang Tua Tahu Foto Putrinya Diedit Tanpa Busana dan Diperjualbelikan: Itu Wajah Anak Kami |
![]() |
---|
Fakta Warga Temukan Potongan Kaki di Tempat Sampah Hotel Ternate, Polisi: Tukang Ojek yang Buang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.