Pengertian Hari Tarwiyah: Jejak Spiritualitas Nabi, Keutamaan Puasa dan Makna di Balik 8 Dzulhijjah

Setiap tahun, menjelang puncak ibadah haji, umat Islam menyambut datangnya tanggal 8 Dzulhijjah dengan penuh harap dan kekhusyukan

Penulis: Lia Handayani | Editor: Arie Noer Rachmawati
zoom-inlihat foto Pengertian Hari Tarwiyah: Jejak Spiritualitas Nabi, Keutamaan Puasa dan Makna di Balik 8 Dzulhijjah
Dok. Tribun Sumsel
PUASA TARWIYAH - Hari Tarwiyah jatuh pada tanggal 8 dzulhijjah 2025. Simak makna tarwiyah, dalil dan niat puasa tarwiyah.

Para sahabat bahkan bertanya, “Wahai Rasulullah, bahkan jihad di jalan Allah tidak lebih utama?” Rasulullah menjawab, “Tidak juga, kecuali orang yang pergi berjihad dengan jiwa dan hartanya dan tidak kembali lagi dengan keduanya.”

Dalam tafsir dan penjelasan para ulama, termasuk Ibnu Qudamah dalam Al Mughni, disebutkan bahwa seluruh amal ibadah – seperti puasa, shalat malam, membaca Al-Qur’an, sedekah, dan zikir – akan dilipatgandakan pahalanya di hari-hari ini.

Niat Puasa Tarwiyah

Berikut adalah bacaan niat yang bisa dibaca di malam sebelumnya atau sebelum fajar:

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ يَوْمِ التَّرْوِيَةِ لِلَّهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ghadin ‘an adā’i sunnati yaumit tarwiyah lillāhi ta‘ālā

Artinya:

"Aku berniat puasa sunnah Tarwiyah esok hari karena Allah Ta’ala."

Hari Tarwiyah bukan sekadar pengingat akan kisah para nabi atau bagian dari sejarah haji semata.

Ia adalah momentum spiritual untuk menyucikan hati, memperkuat iman, dan memperbanyak amal saleh.

Melalui puasa, zikir, serta amal kebaikan lainnya, umat Islam diajak untuk meneladani ketaatan Nabi Ibrahim AS, ketabahan Nabi Ismail AS, dan kesempurnaan ibadah Nabi Muhammad SAW.

Informasi lengkap dan menarik lainya di TribunMadura.Com

Sumber: Tribun Sumsel
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved