Pembunuhan Ojol Wanita di Gresik

Fakta-fakta Wanita Ojol di Gresik Tewas Dibunuh, Ditemukan Terbungkus Kardus di Pinggir Jalan 

Wanita asal Sidoarjo ini ditemukan tergeletak tak bernyawa terbungkus kardus di pinggir jalanan Gresik.

Editor: Mardianita Olga
Istimewa/Polres Gresik
KEMATIAN OJOL WANITA - Penemuan jenazah wanita terbungkus kardus di Gresik pada Minggu (27/7/2025), sempat menjadi misteri. Setelah diidentifikasi, pemilik jasad itu adalah Sevi Ayu Claudia, warga Sekaradangan, Sidoarjo, Jawa Timur, yang bekerja sebagai driver ojol. Nyawanya dihabisi oleh pelaku SR. 

TRIBUNMADURA.COM - Warga sekitar jalan raya Kedamean, Kecamatan Kedamean, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, dihebohkan dengan penemuan jenazah wanita.

Pada Minggu (27/7/2025), jenazah tersebut terbungkus kardus dari kepala hingga ujung kaki.

Setelah diidentifikasi, jasad itu milik Sevi, warga Sekardangan, Sidoarjo, yang bekerja sebagai driver ojek online atau ojol.

Pelaku tak diketahui hingga akhirnya berhasil ditangkap polisi pada Senin (28/7/2025) pagi.

Tak hanya satu, terduga pembunuhan berjumlah dua orang.

Lantas, apa hubungan dua pelaku dengan korban?

Apa pemicu yang membuat pelaku tega melakukan tindak pembunuhan?

Selengkapnya, simak fakta-fakta wanita ojol di Gresik tewas dibunuh di bawah ini.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Google News TribunMadura.com

Baca juga: Pelanggan Nyolot Ditagih Bayar Makan Rp30 Ribu, Nasib Driver Ojol Kena Serang dan Dipolisikan

Korban sempat dilaporkan hilang

Ibu Sevi mengatakan bertemu anak perempuannya pergi membawa Honda Beat hitam nopol W 6043 WC pada Sabtu (26/7/2025) sore.

Dia tak berpamitan hendak pergi ke mana.

"Biasanya pamitan kalau mau Ojol, tapi kemarin itu gak pamitan, gak salim (cium tangan) juga," katanya.

Hingga malam pukul 21.00 WIB, Sevi belum pulang. Sumaiyah sempat mengirim pesan singkat lewat WhatsApp (WA) namun tidak ada respons. Hingga dini hari tak ada kabar.

"Jam 3 pagi itu saya hubungi lagi, tapi tetap gak dibalas, sampai subuh. Saya sudah berniat lapor polisi pagi harinya," lanjutnya.

Belum sempat melapor ke polisi, siang harinya, ia dihubungi oleh Budi, ketua RT setempat. Menanyakan apakah Sevi ada di rumah. Sebab, ada kabar penemuan mayat di Gresik diduga Sevi.

"Saya ditanya Pak RT Sevi ada di rumah apa enggak, karena Pak RT dapat kabar dari polisi kalau anak saya itu meninggal di Gresik," pungkasnya.

Temuan mayat itu berawal dari adanya seseorang yang sedang mencari rumput, yang curiga dengan buntalan besar dari kardus coklat di pinggir jalan. Setelah di cek, dibalik buntalan itu berisi mayat.

Sekitar pukul 08.00 WIB, Temuan ini langsung dilaporkan ke Polsek Kedamean. Tim Identifikasi Polres Gresik saat itu turut terjun ke lokasi untuk melakukan penyelidikan sekaligus mengevakuasi jasad korban.

Baca juga: Pelaku Begal Ojol di Malang Diringkus Setelah Buron 3 Bulan

Tersangka ditangkap

Tim Macan Giri Satreskrim Polres Gresik mengamankan satu orang tersangka pembunuhan Sevi.

Tembakan dilesakkan ke tersangka karena sempat melawan saat akan ditahan di kontrakannya di Kecamatan Menganti, Gresik, Senin (28/7/2025) pagi.

"Alhamdulilah tim Macan Giri Polres sudah melakukan penangkapan salah satu pelaku berinisial SR umur 36 tahun warga Sidoarjo tinggal di Kecamatan Menganti," tegas Kapolres Gresik AKBP Rovan Richard Mahenu.

Sebanyak dua orang telah diamankan, satu orang tersangka yang telah mengakui perbuatannya. Kemudian satu orang lagi yang baru saja diamankan masih dimintai keterangan.

"Dalam melakukan pengembangan, ada perlawanan sehingga melakukan tindakan tevas terukur," ucapnya.

Seluruh barang bukti sudah diamankan, seperti tali rafia, lakban, dan handuk. Tersangka SR sudah tidak berprofesi sebagai ojek online.

"Motif, dan hubungan asrama, masih kami dalami. Ini komitmen kami memberikan rasa keadilan kepada korban," tutupnya.

Baca juga: ‘Ingat Anak Istri’, Driver Ojol Jadi Kuat Tahan Pisau Begal Pakai Tangan, Berakhir Luka hingga ke RS

Hubungan korban dan pelaku

Kapolres Gresik, AKBP Rovan Richard Mahenu, mengungkapkan bahwa korban dan pelaku telah saling mengenal sejak 2021 karena profesi yang sama. 

Namun, hubungan keduanya berubah menjadi tragedi setelah muncul konflik yang didasari oleh janji korban.

Permasalahan bermula pada tahun 2023, ketika Sevi menjanjikan kepada SR bahwa dirinya bisa membantu memasukkan pelaku sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) dengan syarat memberikan sejumlah uang sebesar Rp5 juta. 

Harapan yang digantungkan itu menjadi tekanan tersendiri bagi SR, apalagi di tengah kondisi ekonomi yang mendesak karena sang istri sedang mengandung.

Tersangka terus menagih uangnya, namun korban selalu mengulur waktu dengan jawaban ‘besok, besok, dan besok’.

Baca juga: Maling Dompet Emak-emak di Petemon Surabaya Bonyok Dihajar Warga, Pelaku Gagal Kabur Ditabrak Ojol

Iming-iming freelance

Hal tersebut membuat tersangka berniat jahat terhadap Sevi.

Dia memancing korban dengan iming-iming pekerjaan lepas alias freelance di tempat usaha fotokopi miliknya, Fotocopy Jaya Makmur.

Pada Sabtu sore (26/7/2025) sekitar pukul 16.45 WIB, Sevi datang ke lokasi sesuai janji. 

Tanpa memberitahu siapa pun mengenai tujuannya, Sevi masuk ke dalam toko dan langsung diajak SR menuju ruang kerja. 

Di ruangan itulah pelaku menjalankan aksinya. Tanpa banyak bicara, SR memukul korban secara brutal menggunakan alat pemotong kertas ke bagian belakang kepala.

Korban sempat mencoba melawan, namun SR terus menghantamkan alat berat tersebut hingga Sevi tak berdaya dan akhirnya meninggal dunia di tempat.

Dari hasil otopsi sementara yang dilakukan oleh tim forensik, ditemukan cairan berwarna putih pada tubuh korban.

Namun, pihak kepolisian belum dapat memastikan jenis cairan tersebut. Sampel telah dikirim ke laboratorium forensik untuk diteliti lebih lanjut.

Baca juga: Istri Hamil 3 Bulan, Driver Ojol di Surabaya Malah Keluruyan Jadi Begal Payudara

Sosok korban

Teman sesama ojol Sevi sejak 2021, Endah Ruliyanti, menangis.

Dia tak menyangka Sevi Ayu Claudia akan pergi selama-lamanya secara tragis.

"Rasanya masih nggak percaya. Sevi itu orangnya ceria, suka bercanda," ucap Endah lirih.

Selama ini, Sevi dikenal sebagai sosok pekerja keras. Tak hanya mengandalkan penghasilan dari ojek online, ia juga bekerja sebagai admin marketing untuk usaha kuliner milik orang lain.

"Dia punya kerjaan sampingan, bantu orang jualan online," ungkap Endah.

Keduanya tergabung dalam komunitas driver perempuan bernama Srikandi. Di mata rekan-rekannya, Sevi adalah pribadi yang aktif dan penuh semangat.

Namun, di balik keceriaannya, Sevi ternyata tertutup soal kehidupan pribadi. Endah mengaku nyaris tak pernah mendengar Sevi bercerita tentang keluarga atau masalah pribadinya.

"Soal kehidupan pribadinya, dia nggak pernah cerita. Tertutup banget," katanya.

Sehari-hari, Sevi tinggal di rumah pertigaan di Jalan Pecantingan, Sidoarjo. Rumah itu juga berfungsi sebagai toko kelontong. Ia tinggal bersama ibu dan adiknya. Sevi merupakan anak kedua. Kakak laki-lakinya sudah menikah dan tinggal terpisah.

Baca juga: Malang Berdarah, Driver Ojol Dicarok Pakai Celurit, Pelaku Curiga Istrinya Digoyang Korban

Saat pemakaman, sejumlah keluarga datang melayat. Semasa kecil, Sevi tinggal di Mojokerto bersama bibinya, Karomah, hingga lulus SD. Pendidikan SMP hingga SMA ia tempuh di Sidoarjo, lalu melanjutkan kuliah di Universitas Pembangunan Nasional Veteran (UPN).

Meski telah dewasa dan tinggal terpisah, Sevi dikenal sebagai sosok yang tak melupakan kasih sayang yang ia terima semasa kecil. Ia kerap menyempatkan diri mengunjungi Mojokerto.

Kepergian Sevi meninggalkan duka mendalam bagi sahabat-sahabatnya sesama driver. Mereka berharap, jika benar Sevi menjadi korban pembunuhan, pelaku segera ditangkap dan dihukum seberat-beratnya.

----- 

Berita viral dan berita seleb lainnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved