TRIBUNMADURA.COM, BANGKALAN - Tak terbayangkan perasaan Maisaroh (22), warga Desa Landak Kecamatan Tanah Merah. Ia melahirkan anak pertama dengan kondisi luka robek di pundak kiri akibat bacokan suaminya, Sahrullah (22).
"Korban melahirkan bayi perempuan mungil. Suami tidak mendampingi karena kami tahan di mapolsek," ungkap Kapolsek Tanah Merah AKP Andi Bahtera kepada Surya, Jumat (22/2/2019).
Andi menjelaskan, Maisaroh melahirkan di Puskesmas Tanah Merah pada Rabu (20/2/2019) sore. Beberapa jam sebelumnya, ia dianiaya Sahrullah pada pukul 04.00 WIB.
• Guru Tidak Tetap Resah Gaji Telat Hampir Sebulan, DPRD Surabaya: Gaji Tukang Sapu Aja Tidak Telat
• Nelayan Asal Pamekasan Tersambar Petir saat Mencari Ikan, Ternyata ini Penyebab Utamanya
• Gagal Salip Truk dari Kiri, Nahas Ibu Pengendara Scoopy ini Terlindas Truk Tronton
Selain luka robek di pundak kiri, ia juga menderita luka memar di pipi kiri-kanan, memar di mata sebelah kanan, memar di lengan kiri-kanan, dan memar di punggung telapak kaki kanan.
"Luka robeknya lumayan parah, dijahit empat," katanya.
Andi memaparkan, dengan kondisi itu Maisaroh masih berupaya kabur ke rumah orang tuanya di Kecamatan Kwanyar. Namun upaya itu urung dilakukan.
Karena selain menderita luka bacok, kondisi kehamilan Maisaroh sudah mengalami pembukaan bahkan kontraksi hingga pendarahan.
• Suara Ahmad Dhani di Sel Tak Bisa Gerus Jokowi-Maruf, Ketua TKD Jatim: Makanya Jangan Celometan
• Sudah Lama Direncanakan, Kabupaten Sampang Akan Bangun 6 UPTD untuk Optimalkan Pelayanan Masyarakat
• Konflik Nelayan Sumenep Berbuntut Panjang, Dua Pihak Nelayan Diminta Berdamai
Andi mengatakan, korban lantas memilih berhenti di bidan desa untuk mendapat penanganan awal.
"Ia lantas dirujuk ke Puskesmas Tanah Merah hingga melahirkan. Di situlah korban membuat laporan," paparnya.
Penganiayaan itu berawal dari sebuah pertengkaran pada Selasa (19/2/2019) sore. Bahkan kala itu, Sahrullah meminta ia kembali ke orang tuanya.
Namun karena sudah malam dan jauh, korban memilih bertahan bersama suaminya.
"Suami-istri itu memang bermasalah. Diduga si suami ada perempuan lain. Selasa sore cekcok," ujar Andi.
Usai cekcok, lanjutnya, Selasa malam Sahrullah meminjam ponsel Maisaroh dan pergi menggunakan sepeda motor untuk menonton orkes dangdut.
"Bahkan suaminya sempat ke Surabaya hingga pulang dini hari dalam kondisi habis minum," tuturnya.
Pertengkaran kembali terjadi pada Rabu pagi atau waktu subuh. Maisaroh menanyakan ponsel miliknya yang dibawa Sahrullah semalam. Namun tidak diberikan.