Berita Surabaya

Bermodal Jago Desain dan Punya Warnet, Dua Pria Surabaya Raup Untung Berkat Pemalsuan Dokumen Negara

Penulis: Firman Rachmanudin
Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kapolsek Sawahan, AKP Argya Satriya Bhawana saat menunjukkan tersangka dan barang bukti kasus pemalsuan dokumen negara, Rabu (11/12/2019).

Unit Reskrim Polsek Sawahan menetapkan dua orang sebagai tersangka kasus pemalsuan dokumen negara 

TRIBUNMADURA.COM, SURABAYA - Unit Reskrim Polsek Sawahan mengungkap aksi kejahatan pemalsuan dokumen negara di Kota Surabaya.

Dalam kasus itu, Unit Reskrim Polsek Sawahan menetapkan dua orang sebagai tersangka.

Dua tersangka kasus pemalsuan dokumen negara yaitu, Bery Prima Dranata (29) warga Dapuan Baru Surabaya dan Sigit Dwi Saputro (43) warga Kebalen Timur Surabaya.

FAKTA LENGKAP dan Detik2 Polisi Pamekasan Diduga Selingkuhi Istri TNI Terkapar Ditusuk Pisau Komando

Ayah Bayi yang Dilahirkan Siswi SMK Madiun di Kamar Mandi Terungkap, Begini Kasusnya lalu jadi Heboh

Lagi Cari Rumput, Petani Madiun Tak Sengaja Lihat Pria Tiduran di Sawah, Kaget Lihat Posisinya

Keduanya memiliki peran berbeda saat beraksi.

Diketahui, Bery sebagai otak kejahatan yang mendesain serta menerima pesanan dokumen.

Sedangkan Sigit Dwi Saputro merupakan pemilik warnet yang membantu Bery mencetak desain dokumen tersebut.

"Keduanya berkolaborasi. Tersangka Bery ini otak kejahatan," kata Kapolsek Sawahan, AKP Argya Satriya Bhawana, Rabu (11/12/2019).

"Dia yang mendesain format dokumen kemudian diprint oleh tersangka Sigit," sambung dia.

Angin Puting Beliung Melanda Wilayah Madiun, Satu Rumah Warga Roboh dan Sejumlah Pohon Ambruk

Bukannya Maju, Truk Pengangkut Air Galon Malah Mundur di Jalan Tanjakan Trenggalek Lalu Terguling

Lebih lanjut, AKP Argya Satriya Bhawana mengatakan jika pembongkaran kasus pemalsuan dokumen itu dilakukan polisi setelah menyelidiki sebuah postingan di sebuah Facebook.

Kata AKP Argya Satriya Bhawana, postingan dari media sosial Facebook itu menawarkan jasa pembuatan dokumen aspal.

"Sesuai dengan perintah pimpinan, ada tujuh program prioritas kapolri yang salah satunya mewujudkan SDM yang unggul," jelas AKP Argya Satriya Bhawana.

"Nah ini upaya kami untuk membongkar para pelaku kejahatan pemalsuan dokumen negara ini. Sebab salah satu yang dipalsukan adalah ijazah," ungkap dia.

"Bagaimana bisa mendapatkan SDM unggul kalau ijazahnya palsu beredar. Ini salah satu contoh," tambahnya.

Tak Sadar Jadi Target Operasi Polisi, Pemuda Sumenep Digerebek sebelum Pesta Sabu Digelar

Sementara itu, tersangka Bery mengaku, baru tiga minggu menjalankan aksinya.

Halaman
12

Berita Terkini