Wabah Virus Corona

Pemerintah Siapkan Rp 6,1 Triliun Dana Insentif dan Asuransi untuk Para Tenaga Medis Virus Corona

Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ilustrasi - Pemerintah Siapkan Rp 3,1 Triliun sampai Rp 6,1 Triliun Dana Insentif dan Asuransi untuk Tenaga Medis Virus Corona

Pemerintah Indonesia berjanji akan memberikan insentif dan asuransi kepada para tenaga medis yang menangani virus corona

TRIBUNMADURA.COM - Kasus positif virus corona di Indonesia kini berjumlah 369 per Jumat (20/3/2020).

Jumlah kasus positif virus corona itu naik pesat sejak pertama kali diumumkan pada awal Maret 2020 lalu.

Setiap harinya, jumlah pasien positif virus corona di Indonesia meningkat.

Ingin Gelar Pernikahan Tapi Khawatir Penyebaran Virus Corona? Simak Protokol Akad Nikah Berikut ini

Tudingan Donald Trump soal Dunia Kini harus Bayar Mahal Sikap Lamban China Informasikan Virus Corona

Orang Pertama yang Terinfeksi Virus Corona hingga Menyebar ke Sejumlah Negara, Sosoknya Asal China

Keadaan ini membuat rumah sakit harus terus siaga dan tetap melayani.

Meski pasien terus berdatangan, beberapa rumah sakit nyatanya juga belum siap 100 persen dalam menghadapi pandemi ini.

Imbasnya, tenaga medis yang berada di garda terdepan juga terdampak virus corona.

Stok alat pelindung diri (APD) yang dimiliki rumah sakit kenyataannya tidak seimbang dengan jumlah pasien virus corona yang terus berdatangan.

Kondisi kian miris lantaran 25 orang tenaga medis dinyatakan positif virus corona dan satu orang di antaranya telah meninggal dunia.

Berikut fakta-fakta kondisi terkini tenaga medis di Indonesia yang berjuang merawat pasien terkait Covid-19:

Asal Mula Virus Corona yang Jadi Wabah Global, Kaitannya dengan Kelelawar Diungkap Dokter Spesialis

Surabaya Masuk Zona Merah Virus Corona, Pedagang Pasar Tradisional Mengeluh Ditinggal Pembeli

Kekurangan APD, tenaga medis pasrah

Mawar dan Melati merupakan dua dari puluhan tenaga medis yang bertugas untuk menangani pasien terinfeksi virus corona.

Mereka bekerja di salah satu rumah sakit yang jadi tempat rujukan pemerintah dalam menangani kasus corona.

Bukan tanpa beban, mereka mengaku kerap khawatir setiap kali menerima pasien yang diduga terjangkit pandemi global itu.

Sebab, salah satu dari mereka bekerja dengan tidak dibekali APD yang lengkap.

Padahal, tenaga medis memiliki risiko tinggi andai pasien yang ditanganinya itu ternyata positif Covid-19.

“Kalau dibilang takut, ya pasti takut. Tapi bismillah saja, ini udah jadi bagian dari tugas profesi yang aku pilih. Aku khawatir, apalagi APD seadanya,” ucap Mawar kepada Kompas.com, Jumat (20/3/2020).

Sampai-sampai saat bekerja Mawar belum menggunakan APD yang tidak sesuai standar pada umumnya untuk menangani corona.

“Aku cuma pakai baju gaun yang dipakai buat operasi, bukan baju astronot yang sesuai standar,” sambung Mawar.

Setiap harinya, 15 hingga 25 pasien terduga Covid-19 dilayani oleh tenaga medis.

Tak jarang pula ia membeli masker menggunakan uang pribadi untuk dipakainya selama bertugas.

Berbeda dari Mawar, Melati bersama rekan kerja di rumah sakitnya justru bertugas dengan kondisi irit.

Arti irit yang dimaksud adalah APD yang ada di rumah sakit belum tentu stoknya mencukupi untuk para tenaga medis.

“Berusaha sehemat mungkin (pakai masker dan baju APD)," ucap Melati.

"Lebih menjaga supaya tidak cepat kotor, jadi bisa dipakai lebih lama (dalam satu shift)," sambung dia.

"Saya juga letakkan kain di dalam masker supaya bisa dipakai seharian,” tambahnya.

Sama dengan Mawar, jika stok APD habis, Melati dan teman-temannya rela patungan untuk membeli masker meski mahal harganya.

“Kalau merasa stok masker di rumah sakit sudah mulai mau habis, perawatnya inisiatif beli masker yang memang harganya sekarang mahal,” ucap dia.

Meski begitu, Mawar dan Melati percaya segala rintangan yang dihadapinya ini untuk membuat si pasien sembuh.

Mereka pun senang bila pasien yang datang kembali pulang dalam keadaan sehat walafiat.

Satu tenaga medis positif virus corona meninggal

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengumumkan, 25 tenaga medis yang bekerja di rumah sakit rujukan pemerintah untuk menangani virus corona dinyatakan positif Covid-19.

Bahkan, kata Anies Baswedan, satu di antaranya telah meninggal dunia.

"Saat ini sudah ada 25 tenaga medis di Jakarta yang terkonfirmasi Covid-19 dan satu meninggal dunia," ujar Anies Baswedan dalam jumpa pers di Balai Kota.

Anies meminta agar seluruh warga Jakarta sadar bahwa upaya melawan virus corona adalah upaya dan tanggung jawab bersama, tidak hanya petugas kesehatan.

Itu sebabnya Anies setuju dengan pesan yang disampaikan tenaga kesehatan dan viral di media sosial. Isi pesan itu meminta agar warga tetap di rumah dan membiarkan tenaga kesehatan yang bekerja di luar.

Menteri Keuangan beri insentif bagi tenaga medis

Bekerja tak kenal waktu, hingga menahan sakit karena APD yang dipakai serta khawatir terpapar virus corona, menjadi isi kepala para tenaga medis.

Belum lagi setelah selesai dari bekerja, para tenaga medis harus pulang dan menemui keluarga.

Tidak sedikit keluarga yang ada di rumah merasa khawatir.

Oleh sebab itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati berjanji, akan memberikan insentif dan asuransi kepada para tenaga medis yang menangani virus corona.

Nantinya, anggaran yang dialokasikan untuk asuransi dan insentif tenaga medis berkisar berkisar Rp 3,1 triliun sampai Rp 6,1 triliun.

“Kami sedang perhitungkan agar segera bisa memberikan kepastian kepada seluruh tenaga medis, baik dokter spesialis, dokter umum, perawat, dan tenaga medis lain,” ujar dia di Jakarta.

Selain tenaga medis, pemerintah juga akan memberi perhatian untuk Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) selaku gugus tugas penanganan Covid-19.

Adapun saat ini BNPB telah mengajukan anggaran sebesar Rp 3,3 triliun untuk menangani masalah corona di Indonesia.

Berbagai upaya dilakukan pemerintah untuk mengobati dan melayani pasien yang terpapar virus corona.

Dengan pelayanan maksimal, diharapkan pasien dapat segera sembuh dari virus tersebut.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Ini Kisah Tenaga Medis dan Janji Pemerintah untuk Mereka yang Ada di Garda Terdepan Hadapi Covid-19

Warga Jawa Timur Diimbau Tunda Kegiatan Hajatan dan Keramaian Lainnya untuk Sementara Waktu

Polda Jatim Terjunkan Personel Bantu Tracking Pasien Terjangkit Virus Corona di Jawa Timur

Masa Darurat Bencana Virus Corona di Kota Batu Diperpanjang, Warga Diminta Beli Makanan Lewat Online

Berita Terkini