Pasien tersebut, kata Sigit beralamat di Desa Lebbek, Kecamatan Pakong, Pamekasan.
Pasien ini juga merupakan kluster Tenaga Kesehatan Haji Indonesia (TKHI).
Pada 17 April 2020, swab spesimen pasien tersebut diambil lalu dikirim ke laboratorium Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Jakarta.
Hasilnya, pada 29 April 2020 dinyatakan terpapar virus corona.
Saat ini, kata Sigit semua keluarga dari tiga pasien itu dilakukan tracing (pelacakan) sesuai dengan protokol kesehatan Covid-19.
"Sebelum dinyatakan positif virus corona, ketiga pasien baru ini sudah melakukan isolasi mandiri di rumahnya masing-masing dan diawasi oleh tim Satgas Covid-19 puskesmas setempat," bebernya.
• 80 Persen Pasien di RSUD Pamekasan Positif Corona Tanpa Gejala, Dokter Minta Masyarakat Waspada
• Strategi Penanganan Covid-19 di Pamekasan, Penyemprotan Disinfektan dan Sediakan Tempat Cuci Tangan
• Tidur di Hutan Bambu karena Tak Mampu Bayar Kos, Warga Sumenep yang Terdampak Corona: Kami Diusir
"Saat ini tiga pasien baru positif virus corona ini sedang dirawat di ruang isolasi RSUD Pamekasan," tutupnya.
Sekadar informasi, data tambahan warga Pamekasan yang dinyatakan positif terpapar virus corona ini menambah daftar baru kasus positif virus corona di Pamekasan yang semula tujuh orang kini menjadi sepuluh orang.
Namun satu di antara sepuluh orang yang dinyatakan positif virus corona tersebut sudah ada yang meninggal dunia sejak, Jumat (20/3/2020) bulan lalu.
Serta dua di antara sepuluh pasien positif virus corona itu ada yang sudah sembuh dan dipulangkan sejak 22 April 2020.