Sedang angdes arah ke timur Kabupaten Malang dapat subsidi Rp 45.000.
"Jika mengantar dua kali ya dapat Rp 80.000 sampai Rp 90.000," jelas sopir itu.
Dari pantauan TribunMadura.com, di luar area pabrik ada angkot biru dari Kota Malang dan angkot putih dari Kabupaten Malang.
Mereka hanya membawa enam penumpang meninggalkan area parkir dekat pabrik.
Selain itu, perusahaan juga memberikan makanan tambahan seperti nampak disiapkan pada Senin di dekat area pabrik.
Dengan melihat adanya subsidi perusahaan pada angkot dengan membawa jumlah pekerja terbatas, maka ia menyatakan ada kearifan lokal dari perusahaan.
Sehingga nanti jika diterapkan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) bisa menjadi masukan dari Pemkot Malang dalam pelaksanaannya.
Artinya tetap bisa ada mobilitas di area Malang Raya untuk warganya.
Namun yang dibatasi adalah yang dari luar kota. (Sylvianita Widyawati)