Virus Corona di Malang

Rapid Test Pabrik Rokok Sampoerna Malang Bikin Wali Kota Sutiaji Deg-Degan, Ternyata Begini Hasilnya

Editor: Aqwamit Torik
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Suasana saat rapid test virus corona yang digelar di pabrik rokok Sampoerna Malang

Pabrik juga ditutup setelah itu.

Pada para buruh pabrik Sampoerna di Malang, lewat pengeras suara, Sutiaji menyampaikan perlunya kejujuran atas kondisi diri.

Jika sedang tidak enak badan atau mengalami gejala seperti flu, tidak perlu masuk kerja.

Ia juga mengajak para buruh berdoa sejenak dari kegiatan linting rokok saat itu untuk berdoa agar kondisi makin membaik. 

Ia juga menyampaikan ada 1100 an pekerja yang dirumahkan namun tetap mendapatkan haknya sebagai kebijakan perusahaan sampai virus corona berlalu.

Riwayat Pasien Covid-19 Klaster Pabrik Rokok Sampoerna ke Pasar Tradisional, Warga Diimbau Waspada

Yaitu mereka yang memiliki risiko kesehatan.

Seperti berusia di atas 50 tahun, hamil dan memiliki riwayat penyakit seperti diabetes.

"Tidak ada PHK di Sampoerna," kata Wali Kota.

Selain itu, semua protokol kesehatan juga dipenuhi mulai masuk pabrik hingga di dalam.

Begitu juga soal jarak saat melinting rokok. 

Saat ini jumlah pekerja menjadi 1700 an.

Sedang untuk angkutan umum yang membawa pekerja juga ada protokol kesehatannya.

Dengan diberi disinfektan, memakai masker dan hanya mengangkut enam orang pekerja.

"Sisanya kami dapat subsidi dari pabrik Sampoerna," jelas seorang sopir angkot.

Setiap kali mengantar, untuk angkot Kota Malang dapat subsidi Rp 40.000.

Halaman
123

Berita Terkini