TRIBUNMADURA.COM, SURABAYA - Video pria berjubah putih beradu mulut dengan petugas berseragam polisi dan petugas Satpol PP menjadi viral di media sosial.
Dalam video berdurasi 1 menit 30 detik, pria yang belum diketahui identitasnya itu tampak berdiri di samping sebuah mobil jenis sedan hitam yang sedang dihentikan oleh dua orang petugas, di bahu jalan.
Satu orang petugas berseragam polisi lengkap dengan rompi dan topi dinas dan satu orang petugas lainnya, tampak berseragam Satpol PP.
• Risma Terima Bantuan dari Sahabat Megawati, 30 Ventilator untuk Pasien Covid-19 di Surabaya
• Menkes Terawan Hubungi Gugus Tugas Covid-19, Tanyakan Alasan Kasus Kematian di Jatim Tinggi
• Gugus Tugas Covid-19 Mengaku Dihubungi Menkes Terawan, Tanya Alasan Kasus Kematian di Jatim Tinggi
Kemudian pria berjubah itu berjalan dengan langkah cepat mendorong dua orang petugas tersebut, hingga terhuyung.
"Bapak kami hormati ya. Bapak dengar baik baik," ujar petugas polisi ke arah pria berjubah itu.
Bukannya menuruti permintaan petugas. Pria berjubah itu justru membalas dengan merutuki petugas.
"Saya jauh lebih baik," tukasnya.
Namun balasan itu tak membuat petugas gentar. Petugas polisi itu justru terus berupaya memberikan pemahaman kepada si pria tersebut.
"Saya udah bilang baik-baik. Kalau yang lain itu nurut pak. Yang tidak pakai masker, mulai sana dipakai," ujar petugas polisi seraya mengarahkan tangannya ke jalan raya di belakangnya.
Mendengar pernyataan dari sang polisi, pria berjubah itu kemudian menjawab dengan nada bicara yang terdengar berat.
"Penyakit itu orang yang tidak sembahyang," tukas pria berjubah itu seraya melenggang meninggalkan si petugas polisi.
Tak ingin kalah, sang polisi kembali menyodorkan argumen bantahan.
"Siapa yang tidak sembahyang. Apakah bapak sendiri yang sembahyang," jelasnya.
Di lain sisi, petugas satpol PP yang turut menghentikan mobil hitam yang diduga ditumpangi oleh pria berjubah, juga ikut andil memberikan pengertian terhadap pria berjubah tersebut.
"Bapak ini juga sudah melebihi muatan. Bapak ini saya ingatkan," ujar petugas Satpol PP dengan nada bicara melenguh payah.
Tapi si pria berjubah itu malah makin berang. Berkali-kali ia meneriakkan kata mundur memberikan intruksi pada sopir mobil warna hitam itu yang tampak masih duduk di bangku kabin kemudi.
"Mundur. Mundur," pekik parau pria berjubah itu.
• RS Darurat Covid-19 di Indrapura Siap Beroperasi, Sediakan 40 Kamar Pasien Gejala Ringan dan Sedang
• Sebagian Besar Pasien Positif Covid-19 di Jatim yang Meninggal Dunia Berusia di Atas 50 Tahun
• 3003 Personel PLN UID Jatim Disebar ke 53 Titik Pengamanan Pasokan Listrik Menjelang Idul Fitri
Sang polisi sebelumnya pun kembali muncul. Ia kembali menyampaikan pengertian kepada pria berjubah itu.
"Muatannya 5, tidak boleh pak. Pak ini ketentuan. Jangan marah. Jangan mentang-mentang bapak," ujarnya dengan nada meninggi.
Namun tak disangka, ternyata pria berjubah itu tetap berang, dengan menyebut petugas menggunakan idiom yang boleh dikatakan bermakna kasar.
"Biadab," tukas pria tersebut.
Informasi yang dihimpun TribunMadura.com, insiden tersebut terjadi pada Rabu (20/5/2020) kemarin.
Kabarnya, lokasi insiden tersebut berada di pos check point exit Tol Satelit Surabaya.
Kasat Lantas Polrestabes Surabaya Kompol Teddy Chandra membenarkan, insiden tersebut terjadi di pos check point exit Tol Satelit Surabaya pada Rabu (20/5/2020) kemarin.
"Iya benar," katanya saat dikonfirmasi TribunMadura.com, Kamis (21/5/2020).
Menurut Teddy, pria tersebut melanggar sejumlah aturan PSBB Surabaya mengenai batasan jumlah penumpang yang diperbolehkan dimuat kendaraan jenis mobil, dan penggunaan masker selama berkendara.
"Tidak gunakan masker. Melebihi kapasitas penumpang di atas 50 persen sesuai ketentuan," jelasnya.
Namun lantaran pria tersebut tetap dengan keinginannya, ungkap Teddy, pihaknya terpaksa meminta mobil pria tersebut kembali ke daerah asalnya yakni Bangil, Pasuruan.
"Kendaraan diputarbalikan kembali. Iya (kembali ke arah Bangil, Pasuruan)," pungkasnya.
• UPDATE CORONA: Bertambah 3, Total Kasus Positif Covid-19 di Kabupaten Mojokerto Jadi 14 Orang
• Pandemi Covid-19 Belum Berakhir, 231 Pasang Calon Pengantin Tuban akan Nikah di Malam Songo Ramadan
• Stabilkan Harga Bahan Pokok, Lumbung Pangan Jatim Serap 232,4 Ton Beras Lokal, Petani Tidak Rugi